20Soal Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran Beserta Jawaban 1. Anak sudah dapat memanipulasi dengan menggunakan gambaran dari objek. Menurut Bruner termasuk dalam tahap. a. 2. Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, mengingat, mengkhayal,
Komunikasi menjangkau setiap sudut kehidupan manusia termasuk dalam proses belajar. Tanpa komunikasi, maka proses belajar tidak akan terjadi. Para ahli teori komunikasi belum terlalu menonjol dalam merumuskan teori pembelajaran. Namun, beberapa teori belajar mengandung teori komunikasi secara implisit. Dan, beberapa teori komunikasi relevan dengan pembelajaran. Beberapa teori pembelajaran yang kita kenal sekarang ini lebih banyak berakar pada psikologi, pendidikan, dan bidang kajian lainnya Baca juga Komunikasi Pembelajaran. Salah satu teori belajar yang berakar dari psikologi dan diaplikasikan dalam pendidikan adalah teori belajar sibernetik. Teori belajar sibernetik adalah salah satu teori belajar baru yang menitikberatkan pada pembelajaran sistem juga Konvergensi MediaJurnalistik TelevisiKomunikasi GenderPengertian Terminologi sibernetika awal mulanya berasal dari bahasa Yunani yaitu kybernetes yang berarti pilot atau supir. Kata dengan akar yang sama memiliki arti pemerintah dan perintah. Para ahli dengan latar belakang ilmu yang berbeda telah mencoba untuk mendefinisikan makna sibernetika. Berikut adalah beberapa pengertian tentang sibernetika menurut beberapa ahli Norbert Wiener adalah orang pertama yang menggunakan istilah sibernetika dalam bahasa Inggris yaitu cybernetics. Ia mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah ilmu kontrol dan komunikasi dalam dunia hewan dan mesin. Wiener menyadari potensi revolusioner dari sibernetika bagi perkembangan teknologi dan ilmu-ilmu biologi serta ilmu sosial tingkat lanjut. Dalam perkembangannya, sibernetika berlanjut menawarkan kosa kata unik bagi bidang studi Beer mendefinisikan sibernetika sebagai ilmu organisasi yang efektif. Baca juga Komunikasi Organisasi – Pola Komunikasi Organisasi – Komunikasi KepemimpinanGregory Bateson mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah bentuk lebih dari sekedar Pask mendefinisikan sibernetika sebagai seni memanipulasi berbagai macam metafora yang dapat dipertahankan. Gordon Pask menggunakan sebuah pendekatan sibernetika untuk konsep jaringan dan interaksi dengan sebuah komputer dalam rangka untuk menciptakan sebuah kerangka kerja dimana berbagai sudut pandang yang berlawanan dikirim ulang dan didiskusikan sebelum tiba pada sebuah kesimpulan. Kerangka kerja ini menjelaskan proses dimana pengetahun dibentuk. Sistem sibernetika pertama mempengaruhi lingkungan mereka kemudian merasakan efek perubahan yang terjadi. Teori ini secara inisial digunakan untuk memperlihatkan bagaimana sistem mendapatkan pengetahuan secara kontinyu melalui interaksi dengan pengguna atau mesin yang kemudian diaplikasikan oleh Pask untuk menjelaskan peranan percakapan dalam W. Littlejohn mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah studi tentang aturan diri dan kontrol dalam sebuah sistem. Sibernetika sangat penting karena itu sibernetika menjadi sinonim dengan teori sistem. Kenyataannya, Robert Craig merujuk sistem berpikir sebagai sebuah tradisi dalam teori komunikasi. Baca juga Teori Komunikasi Menurut Para AhliPara ahli teori organisasi mendefinisikan sibernetika sebagai sebuah ilmu memproses informasi, pengambilan keputusan, pembelajaran, adaptasi, dan organisasi yang terjadi dalam individu, kelompok, organisasi, bangsa, atau mesin. Baca Teori Komunikasi Organisasi – Teori Komunikasi KelompokDalam ilmu komunikasi, sibernetika merupakan salah satu dari tradisi teori komunikasi yang berkembang dari teori-teori teknik elektro pada pertengahan abad 20. Sebagai sebuah tradisi yang relatif baru, sibernetika dalam bidang teori komunikasi memiliki konsep bahwa komunikasi adalah sebuah proses informasi. Teori sibernetika mengecilkan berbagai perbedaan antara komunikasi manusia dan sistem proses informasi lainnya. Dalam sistem yang kompleks, terjadi berbagai macam proses seperti penyimpanan informasi, transmisi, dan umpan balik, struktur jaringan, dan proses mengelola juga Pengantar Ilmu KomunikasiPsikologi KomunikasiDasar TeoriDalam kacamata psikologi, teori belajar sibernetik memandang seorang individu sebagai sebuah sistem umpan balik yang menghasilkan berbagai macam kegiatan dalam rangka mendeteksi dan mengontrol rangsangan dari berbagai macam karakteristik lingkungan yang spesifik. Teori belajar sibernetik menganalisa mekanisme intrinsik dimana kontrol dibangun dan mempertahankan mekanisme umpan balik sensoris. Adapun yang menjadi titik fokus teori belajar sibernetika adalah dinamika umpan balik dan aturan juga Komunikasi InformalDalam sistem umpan balik terdapat 3 tiga unsur dasar yaitu masukan input, proses process, dan keluaran output.Masukan atau input – menyediakan beberapa proses dimana materi atau informasi dimasukkan atau memasuki sebuah atau process – tindakan-tindakan terhadap materi atau informasi untuk memodifikasi materi atau informasi tersebut ke dalam berbagai macam atau output – terdiri dari beberapa teknik untuk memakai hasil proses dari sistem. Keluaran inilah yang dinamakan dengan umpan belajar sibernetik berkembang seiring dengan makin berkembangnya ilmu informasi. Teori belajar sibernetik menyatakan bahwa proses pembelajaran merupakan proses informasi. Hal ini memiliki kesamaan dengan teori belajar aliran kognitif yang menekankan pada proses. Dalam teori belajar sibernetik, proses memegang peranan yang sangat penting, namun yang lebih penting lagi adalah sistem informasi yang juga Prinsip-prinsip KomunikasiAsumsi DasarMenurut Suyono dan Hariyanto 2015 dalam Syahid 2016 menyatakan bahwa teori belajar sibernetik yang relatif baru memiliki asumsi yang menyatakan bahwa sistem proses informasi lebih penting dibandingkan dengan proses belajar karena proses ditentukan oleh informasi. Sistem informasi menentukan cara belajar siswa hingga nantinya siswa akan memiliki cara-cara tersendiri dalam proses belajar yang itu, Wahyu Ningsi 2011 dalam Arvyaty dkk 2015 menyebutkan asumsi lain dari teori belajar sibernetik yang menyatakan bahwa tidak ada proses pembelajaran yang ideal yang dapat dijadikan sebagai acuan. Hal ini disebabkan setiap individu tentu memiliki cara-cara tersendiri yang ditentukan oleh sistem informasi. Karena itu, suatu informasi kemungkinan akan dipelajari oleh individu dengan mengunakan satu macam proses pembelajaran. Selain itu, informasi yang sama akan dipelajari oleh individu lainnya dengan cara yang juga Komunikasi NonverbalKomunikasi Dua ArahCiri-ciri Media SosialPrinsip-prinsip SibernetikaJoy Murray 2006 melakukan ringkasan dari beberapa prinsip dari sibernetika yaitu sebagai berikut Kita semua adalah pengamat. Baca juga Fotografi JurnalistikSebagai pengamat kita selalu tertanam dalam sebuah sistem dan tidak dapat mengklaim pandangan dari melakukan pengamatan melalui lensa sejarah kehidupan dan pengamatan kita tidak dapat dilakukan oleh yang lain karena kita hanya memiliki satu tubuh atau satu pikiran dan sejarah hidup yang ada adalah untuk pengamat, kita memperhatikan berbagai perbedaan dan membuat pembedaan terhadap sistem atau lingkungan, pengamat yang berbeda akan membuat perbedaan dalam pembedaan, memperhatikan bedanya perbedaan-perbedaan, merancang berbagai dunia dengan latar belakang gangguan yang menjadi informasi bagi tidak berada dalam pengamat atau sistem atau lingkungan, melainkan muncul dalam suatu proses hidup antara pengamat dan sistem atau konstan, melalui komunikasi dan umpan balik, kita mengubah gambaran kita tentang dunia dan diubah olehnya, dengan atau tanpa adanya intensi untuk perubahan dan ini dinamakan dengan pembelajaran. Baca juga Sejarah Perfilman Indonesia – Literasi MediaBelajar timbul dari kebutuhan untuk bertahan dalam hal sosial, ekonomi, budaya, atau fisik dan memungkinkan kita untuk terus dipicu oleh lingkungan, yang sesuai dengan sejarah kehidupan kita akan diantisipasi, dan akan berbeda untuk setiap semua adalah pengamat yang mengamati dalam sebuah tersebut menurut Murray merupakan jawaban atas berbagai pertanyaan tentang apa yang dimaksud dengan belajar, mengapa kita belajar, mengapa kita belajar sesuatu namun tidak belajar hal lain, atau bagaimana pembelajaran juga Teori Komunikasi Antar PribadiTeori DramaturgiImplementasiSecara umum, teori belajar sibernetik dapat diterapkan pada dua bidang, yaitu pengembangan perancangan instruksional dan perancangan instruksionalSecara umum, proses pengajaran atau instruksional sebagai sebuah sistem memiliki 3 tiga elemen utama yaitu masukan, proses, dan keluaran. Dalam elemen masukan, sistem instruksional terdiri dari pengalaman belajar yang akan diberikan kepada peserta didik, kebutuhan dan perilaku masukan, tujuan pengajaran, pengajar, metode instruksional, meteri dan sumber daya materi, dan lingkungan pengajaran dan pada tahap proses, tindakan instruksional akan dibawa dengan melibatkan dan membuat penggunaan materi masukan baik manusia dan fisik. Terakhir, dalam tahap keluaran, sistem pengajaran atau instruksional akan membawa keluaran proses instruksional ke dalam bentuk tanggapan peserta didik. Mereka mendapatkan pengetahuan, keterampilan, perubahan sikap, dan lain sebagainya. Hal ini akan membawa efektivitas sistem untuk merealisasikan tujuan-tujuan juga Teori Komunikasi Menurut Para AhliTeori Interaksi SimbolikTeori Media Baru2. PendidikanTeori ini memungkinkan pengajar untuk memahami beberapa mekanisme mendasar yang mengendalikan pembelajaran. Prinsip-prinsip sibernetika dapat diterapkan dalam instruksi kelas dalam sebuah kelompok sebagaimana dalam pembelajaran individu. Berbagai prinsip-prinsip sibernetika memberikan dasar untuk memperbaiki diri atau pendidikan diri dan mengendalikan umpan balik yang digunakan untuk mengembangkan materi pembelajaran yang telah diprogram sibernetika juga digunakan untuk mengembangkan instruksi perbaikan atau materi pembelajaran individual. Program pendidikaan guru dapat ditingkatkan melalui penggunaan praktek-praktek yang inovatif yang dapat merangsang keterempilan sosial pengajar dan analisis interaksi yang didasarkan pada teori umpan juga Akulturasi Komunikasi Antar BudayaUnsur Komunikasi Antar BudayaKomunikasi IslamKelebihan dan KekuranganSebagaimana teori-teori lainnya, teori belajar sibernetik pun memiliki beberapa kelebihan dan teori belajar sibernetikBerikut adalah beberapa kelebihan teori belajar sibernetik, yaitu Dapat diterapkan dalam kelompok sebagaimana instruksi dalam kelas bagi setiap individuMemungkinkan pengajar untuk memahami beberaapa mekanisme dasar yang mengendalikan proses pembelajaranMenyediakan dasar bagi pendidikan diri sendiri. Kendali umpan balik digunakan untuk mengembangkan materi instruksional yang telah sibernetika digunakan untuk mengembangkan instruksional ulanganProgram pendidikan pengajar dapat dikembangkan dengan cara memperkerjakan mekanisme umpan balik untuk memodifikasi perilaku pengajarPraktek-praktek inovatif dalam program pendidikan dapat menstimulasi keterampilan pengajaran sosial dan analisis interaksi didasarkan pada teori umpan elemen dalam sistem pengajaran seperti masukan, proses, dan keluaran, memungkinkan pengajar untuk memahami dan menganalisa pengajaran secara ilmiahKegiatan pengajaran dapat membuat pandangan terhadap tujuan pembelajaran menjadi lebih tertsrtukur dan terorganisasi dengan juga Sosiologi KomunikasiKomunikasi SosialKomunikasi AsertifKomunikasi PertanianTeori Semiotika Roland Barthes2. Kekurangan teori belajar sibernetikTeori belajar sibernetik sulit diterapkan atau diaplikasikan dalam suatu proses pembelajaran karena tidak secara langsung membahas mengenai proses Mempelajari Teori Belajar SibernetikMempelajari teori belajar sibernetik dapat memberikan manfaat dalam hal perancangan instruksional yang akan dilakukan dalam proses pengajaran dan juga Hambatan Komunikasi OrganisasiFilsafat KomunikasiTeori Komunikasi Politik Teori komunikasi MassaTeori Public RelationsDemikianlah ulasan singkat tentang teori belajar sibernetik yang merupakan salah satu teori belajar yang berakar dari psikologi. Semoga dapat memberikan manfaat dan menambah pengetahuan kita tentang teori belajar sibernetik.A Prinsip-prinsip Belajar Prinsip-prinsip belajar yang relatif berlaku umum berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. 1. Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan penting dalam kegiatan belajar.
Pertanyaan Tentang Belajar Dan Pembelajaran – A. Prinsip pendidikan adalah perubahan pendidikan antara guru dan siswa sehingga mereka dapat mengubah melalui belajar mengajar apa yang terjadi sepanjang waktu dan berharap siswa akan dapat mengatasi masalah ini sendiri. dari pemikiran atau pengetahuan yang diterimanya. Gestalt B. Prinsip pendidikan adalah membuka komunikasi antara guru dan siswa sehingga siswa dapat mendorong pembelajaran yang bermanfaat bagi dirinya sendiri Contoh dan tindakan dari guru melalui cara-cara yang disukai siswa. Robert H Davies C. Prinsip pendidikan adalah perubahan tingkah laku yang menurutnya belajar memiliki ciri-ciri sebagai berikut kredit, sebagai perubahan pengetahuan Kesinambungan atau kesinambungan dengan tingkah laku lainnya Fungsional atau berguna sebagai penunjang kehidupan Baik atau kumulatif . Tindakan atau transaksi yang direncanakan dan dilakukan Teratur atau tetap Bertujuan dan terarah Melibatkan seluruh daya manusia Agus Supriyono A. Prinsip pembelajaran menurut Ngalim Purwanto Dalam pendidikan setiap siswa harus ada partisipasi, minat dan fokus untuk mencapai tujuan pengajaran. Pendidikan bersifat menyeluruh dan isinya harus memiliki struktur, penyajian yang sederhana, sehingga siswa dapat memahami maknanya dengan mudah. Pendidikan harus mendorong peserta didik untuk mencapai tujuan pendidikan. Belajar adalah proses yang berkesinambungan, harus dilakukan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhannya. Pendidikan harus memiliki ruang yang cukup bagi anak untuk belajar dengan baik. Pendidikan memerlukan interaksi antara anak dengan lingkungannya. B. Prinsip pendidikan menurut Rothwal A Prinsip Persiapan Prinsip Pembelajaran Prinsip Tujuan Prinsip Perbedaan Individu Prinsip Prestasi Prinsip Evaluasi Akademik Jurnal Refleksi 3. Secara umum prinsip-prinsip pendidikan berkaitan dengan Minat dan Motivasi Tindakan Partisipasi atau kejadian nyata Pengulangan Tantangan Umpan balik dan dorongan Law of Action Individu. Menulis dan sebagainya. Saat ini, untuk membuka siswa dalam belajar, guru dapat melakukannya, menggunakan berbagai jenis media dan pembelajaran cepat, memberikan kerja individu dan kelompok, mengulang bahan ajar atau membaca dll. C. Keterlibatan langsung atau Pengalaman yaitu terlibat dalam prinsip keterlibatan langsung guru dan melakukan pembelajaran individual dengan kelompok kecil, menggunakan media yang dapat digunakan langsung oleh siswa, memberikan kegiatan penggunaan gerak psikomotorik, termasuk siswa mendapatkan informasi dari sumber. D. Pengulangan Perilaku guru karena prinsip pengulangan adalah membuat tugas yang berulang-ulang, misalnya mengerjakan soal-soal rutin, melakukan pengulangan lagi, membuat ulang alat. Hasil dari prinsip pengulangan bagi siswa adalah pengetahuan mereka untuk siap melakukan latihan secara berulang-ulang untuk menyelesaikan soal, dengan pengetahuan ini diharapkan siswa tidak bosan untuk mengulang. E. Persaingan Ciri-ciri guru akibat proses persaingan antara lain membuat dan melaksanakan tugas percobaan, memberikan tugas untuk memecahkan masalah yang membutuhkan pengetahuan dari orang lain. Prinsip persaingan dalam pendidikan didasarkan pada teori Davies dalam Dimyati. Jika siswa diberi tanggung jawab untuk belajar mereka sendiri, maka mereka termotivasi untuk belajar. Guru akan belajar dan mengingat lebih baik. Hal ini menunjukkan bahwa siswa selalu mengalami kesulitan untuk menerima, mengolah dan meningkatkan semua bahasa yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Contoh perilaku siswa yang mempengaruhi konsep kompetisi antara lain tes, bekerja mandiri atau mencoba memecahkan masalah dan lain sebagainya. F. Perbedaan manusia Hasil prinsip perbedaan individu bagi guru dapat dilihat pada perilaku, serta pemilihan mata pelajaran mengingat karakteristik dan pengalaman pribadi yang berbeda dari mereka. Merancang penggunaan media untuk menilai proses belajar setiap siswa. Jika hal tersebut menjadi tujuan guru, maka tujuan pendidikan dapat tercapai. Hasil dari adanya prinsip perbedaan individu bagi siswa adalah untuk menentukan tempat duduk di dalam kelas, merencanakan waktu belajar dan sebagainya. Pertanyaan tentang desain pembelajaran, pertanyaan tentang pendekatan pembelajaran, contoh pertanyaan tentang pembelajaran online, pertanyaan tentang kurikulum pembelajaran, pertanyaan tentang model pembelajaran langsung, contoh pertanyaan tentang metode pembelajaran, pertanyaan tentang strategi pembelajaran, pertanyaan tentang strategi pembelajaran berbasis masalah, pertanyaan tentang media pembelajaran audio, pertanyaan tentang media pembelajaran, pertanyaan tentang pembelajaran online, pertanyaan tentang metode pembelajaran
PRINSIPPRINSIP BELAJAR Setelah mempelajari materi ini, melalui kajian bahan bacaan, tanya jawab dan diskusi dengan dosen serta teman-teman sekelas, anda diharapkan mampu : 1. Menyebutkan dan menjelaskan prinsip-prinsip belajar 2. Menerapkan prinsip-prinsip belajar dalam upaya meningkatkan usaha belajar siswa 3.
Kumpulan Soal Pilgan Materi Prinsip Pembelajaran9. Tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran menurut Bruce Weil, kecuali....a. Dalam proses pembelajaran harus menggunakan media pembelajaranb. Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk dan mengubah struktur kognitif siswac. Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajarid. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosialJawabana. Dalam proses pembelajaran harus menggunakan media pembelajaran10. Pembelajaran hendaknya bertemakan upaya untuk memenuhi kebutuhan dasar, terutama aspek afektif seperti emosi, perasaan, sikap, nilai dan moral. Merupakan salah satu prinsip dari pembelajaran ...a. Kognitifb. Humanistikc. Berbasis konstruktivismed. BehavioralJawabanb. Humanistik11. Model pembelajaran onlinedaring ini sudah diatur dalam Permendikbud no. 22 tahun 2016 tentang Standar Proses dengan prinsip sebagai berikut, kecuali A. Dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahuB. Guru sebagai satu-satunya sumber belajarC. Dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan ilmiahD. Dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatifJawabanB. Guru sebagai satu-satunya sumber belajar12. Berikut ini yang bukan termasuk prinsip pembelajaran yaitu . . .A. Dirancang dengan mempertimbangkan tingkat pencapaian peserta Dirancang dengan memepertimbangkan kompetensi Berorientasi pada masa depan yang berkelanjutanD. Mendukung perkembangan kogntif dan karakter pesertaJawabanB. Dirancang dengan memepertimbangkan kompetensi Berikut ini, manakah yang bukan merupakan bagian dari prinsip PAIKEM?A. mengalamiB. interkasiC. refleksiD. menanyaiJawabanD. menanyai14. Seorang manajer pembelajaran digital dituntut untuk mampu memutuskan kapan saatnya pembelajaran dilakukan secara langsung dan kapan secara tidak langsung. hal ini sesuai dengan prinsipA. MultimediaB. SynchronicityC. InteractivityD. PersonalizationJawabanB. Synchronicity15. Berikut merupakan beberapa faktor yang menyebabkan pengelolaan pembelajaran digital semakin penting, diantaranya kecualiA. Integrasi Teknologi Digital dalam PembelajaranB. Tren Pembelajaran Online MeningkatC. Cloud Computing semakin masifD. Perubahan Karakteristik Peserta DidikJawabanD. Perubahan Karakteristik Peserta Didik16. Berikut ini merupakan definisi prinsip pembelajaran menurut Atwi Suparman, yaituA. Sebuah cara untuk menanamkan konseptual pada anakB. Sebuah kebenaran dan cara yang diterima sebagai dasar pembelajaran yang menyeluruh dan terstrukturC. Sebuah cara yang dibuat oleh guru dalam proses belajarD. Sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindakJawabanD. Sebuah kebenaran atau kepercayaan yang diterima sebagai dasar dalam berfikir atau bertindak
Prinsipprinsip itu berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatan langsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, serta perbedaan individual. 1) Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan yang penting dalam kegiatan belajar.
Padaindikator 2 tentang menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik terdapat 8 item lembar pertanyaan wawancara. Pada item 7 tentang teori belajar yang sering diterapkan. " Diskusi, tanya jawab serta ceramah biasanya"(wawancara 2018). Metode adalah salah satu alat untuk mencapai tujuan. Pendapat dari Suryani
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Setelah mengkaji bagian ini diharapkan kita memiliki kompetensi maksud prinsip-prinsip beberapa prinsip belajar yang beberapa contoh penerapan prinsip-prinsip implikasi prinsip-prinsip belajar dalam BELAJARAgar aktivitas yang dilakukan guru dalam proses pembelajaran terarah pada upaya peningkatan potensi siswa secara komprehensip, maka pembelajaran harus dikembangkan sesuai dengan prinsip-prinsip yang benar, yang bertolak dari kebutuhan internal siswa untuk belajar. Davies 199132, mengingatkan beberapa hal yang dapat menjadikan kerangka dasar bagi penerapan prinsip-prinsip belajar belajar dalam proses pembelajaran, yaitu apapun yang dipelajari murid, maka ia harus mempelajarinya sendiri. Tidak seorangpun yang dapat melakukan kegiatan belajar tersebut murid belajar menurut tempo kecepatannya sendiri dan untuk setiap kelompok umur, terdapat variasi dalam kecepatan murid belajar lebih banyak bilamana setiap langkah segera diberikan penguatan reinforcement. secara penuh dari setiap langkah-langkah pembelajaran, memungkinkan murid belajar secara lebih murid diberikan tanggung jawab untuk mempelajari sendiri, maka ia lebih termotivasi untuk belajar, dan ia akan belajar dan mengingat lebih belajar menunjuk kepada hal-hal penting yang harus dilakukan guru agar terjadi proses belajar siswa sehingga proses pembelajaran yang dilakukan dapat mencapai hasil yang harapkan. Prinsip-prinsip belajar juga memberikan arah tentang apa saja yang sebaiknya dilakukan oleh guru agar para siswa dapat berperan aktif di dalam proses pembelajaran. Prinsip-Prinsip Belajar dalam perhatian dalam motivasiPerhatian dan motivasi merupakan dua aktivitas yang memiliki keterkaitan yang sangat erat. Untuk menumbuhkan perhatian diperlukan adanya motivasi. Sejumlah hasil penelitian bahwa hasil belajar pada umumnya meningkat jika anak memiliki motivasi yang kuat untuk 2001, mengemukakan bahwa motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan. Perubahan energi di dalam diri seseorang tersebut kemudian membentuk suatu aktivitas nyata dalam bebagai bentuk terkait erat dengan kebutuhan. Semakin besar kebutuhan seseorang akan sesuatu yang ingin ia capai, maka akan semakin kuat motivasi untuk mencapainya. Kebutuhan yang kuat terhadap sesuatu akan mendorong seseorang untuk mencapainya dengan sekuat tenaga. Hanya dengan motivasilah anak didik dapat tergerak hatinya untuk belajar bersama teman-temannya yang lain Djamarah, 2006148.Motivasi dapat bersifat internal dan eksternal. Beberapa penulis atau ahli yang lain menyebutnya motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi internal atau motivasi intrinsik adalah dorongan dari dalam diri individu untuk melakukan suatu aktivitas. Motivasi eksternal adalah dorongan yang berasal dari luar diri individu. Motivasi eksternal melalui proses belajar dan interaksi individu dengan lingkungannya dapat berubah menjadi motivasi internal. Proses perubahan dari motivasi ekstrinsik menjadi motivasi intrinsik pada seseorang disebut “transformasi motif” Dimyati dan Mudjiono, 199441.Penerapan prinsip-prinsip motivasi dalam proses pembelajaran akan dapat berlangsung dengan baik, bilamana guru memahami beberapa aspek yang berkenaan dengan dorongan psikologis sebagai individu dalam diri siswa sebagai berikut individu tidak hanya didorong oleh pemenuhan aspek biologis, sosial dan emosional, akan tetapi individu perlu juga dorongan untuk mencapai sesuatu yang lebih dari yang ia miliki saat tentang kemajuan yang dicapai dalam memenuhi tujuan mendorong terjadinya peningkatan dipengaruhi oleh unsr-unsur aman dan keberhasilan dalam mencapai tujuan cenderung meningkatkan motivasi bertambah bila para pelajar memiliki alasan untuk percaya bahwa sebagian besar dari kebutuhannya dapat dan penguatan guru, orang tua dan teman seusia berpengaruh terdapat motivasi dan dan hadiah material kadang-kadang berguna dalam situasi kelas, memang ada bahayanya bila anak bekerja karena ingin mendapat hadiah dan bukan karena memang ingin dan insentif dalam waktu tertentu dapat meningkatkan yang baik untuk belajar dapat dicapai oleh kebanyakan individu dalam suasana belajar yang belajar dan kegiatan yang dikaitkan kepada minat pelajar saat itu dapat mempertinggi motivasi belajar siswa dapat tumbuh dengan baik maka guru harus berusaha Merancang atau menyiapkan bahan ajar yang menarik.Mengkondisikan proses belajar aktif.Menggunakan metode dan teknik pembelajaran yang menyenangkan.Mengupayakan pemenuhan kebutuhan siswa di dalam belajar misalnya kebutuhan untuk dihargai, tidak merasa tertekan, dsbMeyakinkan siswa bahwa mereka mampu mencapai suatu prestasi.Mengoreksi sesegera mungkin pekerjaan siswa dan sesegera mungkin pula memberitahukan hasilnya kepada siswa.Memberitahukan nilai dari pelajaran yang sedang dipelajari siswa dan menghubungkannya dengan kehidupan nyata Transfer dan RetensiBerkenaan dengan proses transfer dan retensi terdapat beberapa prinsip yaitu belajar dan daya ingat dapat menguat yang bermakna bagi pelajar dapat diserap lebih seseorang dipengaruhi oleh kondisi psikis dan fisik dimana proses belajar itu yang terbagi-bagi memungkinkan retensi yang lebih bahan-bahan faktual, keterampilan dan konsep dapat meningkatkan belajar cenderung terjadi bila kegiatan-kegiatan yang dilakukan dapat memberikan hasil yang saling mempengaruhi dalam belajar akan terjadi bila bahan baru yang sama dipelajari mengikuti bahan yang tentang konsep, prinsip dan generalisasi dapat diserap dengan baik dan dapat diterapkan lebih berhasil dengan cara menghubung-hubungkan penerapan prinsip yang dipelajari dengan memberikan ilustrasi unsur-unsur yang hasil belajar dalam situasi baru dapat lebih mendapatkan kemudahan bila hubungan-hubungan yang bermanfaat dalam situasi yang khas dan dalam situasi yang agak sama dapat akhir proses belajar seyogyanya memasukkan usaha untuk menarik generalisasi, yang pada gilirannya nanti dapat lebih memperkuat retensi dan KeaktifanKeaktifan belajar ditandai oleh adanya keterlibatan secara optimal, baik intelektual, emosional dan fisik jika dibutuhkan. Pandangan mendasar yang perlu menjadi kerangka pikir setiap guru adalah bahwa pada prinsipnya anak-anak adalah makhluk yang aktif. Individu merupakan manusia belajar yang aktif dan selalu ingin tahu. Daya keaktifan yang dimiliki anak secara kodrati itu akan dapat berkembang ke arah yang positif bilamana lingkungannya memberikan ruang yang baik untuk tumbuh suburnya keaktifan teori belajar Kognitif, belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi yang kita terima, tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan bukanlah suatu barang yang dapat ditransfer begitu saja dari pikiran orang yang mempunyai pengetahuan ke pikiran orang yang belum mempunyai pengetahuan. Bahkan bila seorang guru bermaksud mentransfer konsep, ide dan pegertian kepada seorang murid, pemindahan itu harus diinterpretasikan dan dikonstruksikan oleh si murid lewat pengalamannya Glasersferld dalam Battencourt, 1989.Dalam proses konstruksi itu menurut Glasersferld, diperlukan beberapa kemampuan; 1 kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali pengalaman, 2 kemampuan membandingkan, mengambil keputusan justifikasi mengenai persamaan dan perbedaan, dan 3 kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman yang satu daripada pengalaman yang prinsip keaktifan atau aktivitas bagi guru di dalam proses pembelajaran adalah kesempatan, peluang seluas-luasnya kepada siswa untuk berkreativitas dalam prose kesempatan melakukan pengamatan, penyelidikan atau inkuiri dan tugas individual dan kelompok melalui kontrol pujian verbal dan non verbal terhadap siswa yang memberikan respons terhadap pertanyaan-pertanyaan yang multi metode dan multi media di dalam Keterlibatan LangsungSejumlah hasil penelitian membuktikan lebih dari 60% sesuatu yang diperoleh dari kegiatan belajar didapatkan dari keterlibatan langsung. Edgar Dale dalam penggolongan pengalaman belajarnya yang dituangkan di dalam kerucut pengalaman belajar mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar melalui penglaman langsung. Keterlibatan langsung siswa memberi banyak sekali manfaat yang langsung dirasakan pada saat terjadinya proses pembelajaran prinsip keterlibatan langsung bagi guru adalah peran individual atau kelompok kecil di dalam penyelesaian media secara langsung dan melibatkan siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau keleluasaan kepada siswa untuk melakukan berbagai percobaan atau tugas-tugas siswa, implikasi prinsip keterlibatan langsung ini adalah 1 siswa harus terdorong aktif untuk mengalami sendiri dalam melakukan aktivitas pembelajaran, 2 siswa dituntut untuk aktif mengerjakan PengulanganTeori belajar klasik yang memberikan dukungan paling kuat terhadap prinsip belajar pengulangan ini adalah teori psikologi daya. Berdasarkan teori ini, belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang meliputi daya berpikir, mengingat, mengamati, manghafal, menanggapi dan sebagainya. Melalui latihan-latihan maka daya-daya tersebut semakin berkembang. Sebaiknya semakin kurang pemberian latihan, maka daya-daya tersebut semakin lambat samping teori psikologi daya, prinsip pengulangan ini juga didasari oleh teori Psikologi Asosiasi atau Connecsionisme yang dipelopori oleh teori Thorndike dengan salah satu hukum belajarnya “Low of exercise” yang mengemukakan bahwa belajar adalah pembentukan hubungan stimulus dan respons. Pandangan psikologi condisioning juga memberikan dasar yang kokoh bagi pentingnya proses latihan. Psikologi ini berpandangan bahwa munculnya respons, tidak saja disebabkan oleh adanya stimulus, akan tetapi lebih banyak disebabkan karena adanya stimulus yang R. Covey, pengarang buku The 7 Habits of Effective People, mengemukakan bahwa kebiasaan sebagai titik pertemuan dari pengetahuan, keterampilan dan keinginan. Pengetahuan adalah paradigma teoritis, apa yang harus dilakukan dan mengapa. Keterampilan adalah bagaimana melakukannya. Dan keinginan adalah motivasi, keinginan untuk melakukan. Agar sesuatu bisa menjadi kebiasaan dalam hidup kita, kita harus mempunyai ketiga hal tersebut. Pandangannya ini digambarkan sebagai berikutPengetahuanapa yang harus dilakukan, mengapa Keterampilanbagaimana melakukan Pola Terbentuknya KebiasaanKEBIASAANKeinginanmau melakukanImplikasi prinsip-prinsip pengulangan bagi guru adalah pembelajaran yang berisi pesan yang membutuhkan kegiatan soal-soal kegiatan-kegiatan pengulangan yang pada siswa sangat dituntut untuk memiliki kesadaran yang mendalam agar bersedia melakukan pengulangan latihan-latihan baik yang ditugaskan oleh guru maupun atas inisiatif dan dorongan diri TantanganDeporter 200023 mengemukakan bahwa studi-studi menunjukkan bahwa siswa lebih banyak belajar jika pelajarannya memuaskan, menantang serta ramah, dan mereka memiliki peran di dalam pengambilan keputusan. Bilamana anak merasa tertantang dalam suatu pelajaran, maka ia dapat mengabaikan aktivitas lain yang dapat mengganggu kegiatan belajarnya. Mihaly Csikszentmihalyi, psikolog dari Universitas Chicago dikenal karena penelitiannya dalam mendokumentasikan suatu “keadaan dimana seseorang sangat terlibat dalam sebuah kegiatan sehingga hal lain seakan tak berarti lagi”. Goleman menjelaskan tentang keadaan flow ini. Jika tuntunan terlalu sedikit, orang akan menjadi bosan. Jika tuntutan terlalu besar untuk diatasi, mereka akan menjadi cemas. Flow terjadi di daerah genting antara kebosanan dan Lewin dalam sebuah teori yang dinamakannya “Teori Medan” Field Theory, mengemukakan bahwa siswa di dalam suatu situasi belajar berada dalam suatu medan atau lapangan bentuk kegiatan berikut dapat dijadikan sebagai acuan bagi guru untuk menciptakan tantangan dalam kegiatan belajar, yaitu 1Merancang dan mengelola kegiatan inquiry dan tugas-tugas pemecahan masalah kepada siswa untuk membuat kesimpulan pada setiap sesi bahan-bahan pembelajaran yang siswa menemukan fakta, konsep, prinsip, dan dan mengelola kegiatan Balikan dan PenguatanPrinsip balikan dan penguatan pada dasarnya merupakan implementasi dari teori belajar yang dikemukakan oleh Skiner melalui Teori Operant Conditioning dan salah satu hukum belajar dari Thorndike yaitu “law of effect”. Menurut hukum belajar ini, siswa akan belajar lebih bersemangat apabila mengetahui dan mendapatkan hasil yang baik. Hasil belajar, apalagi hasil yang baik merupakan balikan yang menyenangkan dan berpengaruh positif bagi upaya-upaya belajar berikutnya. Namun dorongan belajar, menurut Skinner tidak hanya muncul karena penguatan yang menyenangkan, akan tetapi juga terdorong oleh penguatan yang tidak menyenangkan, dengan kata lain penguatan positif dan negatif dapat memperkuat penguatan reinforcement merupakan tindakan atau respon terhadap suatu bentuk perilaku yang dapat mendorong munculnya peningkatan kualitas tingkah laku pada waktu yang lain. Sumantri dan Permana 1999274 mengemukakan secara khusus beberapa tujuan dari pemberian penguatan, yaitu motivasi belajar peserta peserta didik berpikir lebih perhatian peserta kemampuan berinisiatif secara dan mengubah sikap negatif peserta didik dalam belajar ke arah perilaku yang mendukung beberapa jenis penguatan yang dapat dilakukan guru1Penguatan verbal, yaitu penguatan yang diberikan guru berupa kata-kata/kalimat yang diucapkan, seperti “bagus”, “baik”, “smart”, “tepat” dan gestural, yaitu penguatan berupa gerak tubuh atau mimik muka yang memberi arti/kesan baik kepada peserta didik. Penguatan gestural dapat berupa; tepuk tangan, acungan jempol, anggukan, tersenyum, dan dengan cara mendekati, yaitu perhatian guru terhadap perilaku peserta didik dengan cara mendekatinya. Penguatan dengan cara mendekati ini dapat dilakukan ketika peserta didik menjawab pertanyaan, bertanya, berdiskusi atau sedang melakukan aktivitas-aktivitas dengan cara sentuhan, yaitu penguatan yang dilakukan guru dengan cara menyentuh peserta didik, seperti menepuk pundak, menjabat tangan, mengusap kepala peserta didik, atau bentuk-bentuk dengan cara memberikan kegiatan yang menyenangkan. Memberikan penghargaan kepada kepada kemampuan peserta didik dalam suatu bidang tertentu, seperti peserta didik yang pandai bernyanyi diberikan kesempatan untuk melatih vokal pada berupa tanda atau benda, yaitu memberikan penguatan kepada peserta didik berupa simbol-simbol atau benda-benda. Penguatan ini dapat berupa komentar tetulis atas karya peserta didik, hadiah, piagam, lencana, dan pemberian dan penggunaan penguatan harus mendapat perhatian guru. Bilamana penguatan dipergunakan pada situasi dan waktu yang tidak tepat, maka hal itu dapat kehilangan keefektifannya. Sebaliknya bilamana penguatan itu dipergunakan secara tepat, maka akan memberikan pengaruh yang positif terhadap aktivitas belajar peserta prinsip-prinsip balikan dan penguatan bagi guru antara lain; 1 memberikan balikan dan penguatan secara tepat, baik tenik, waktu maupun bentuknya, 2 memberikan kepada siswa jawaban yang benar, 3 mengoreksi dan membahas pekerjaan siswa, 4 memberikan catatan pada hasil pekerjaan siswa baik berupa angka maupun komentar-komentar tertentu, 5 memberikan lembar jawaban atau kerja siswa, 6 mengumumkan atau menginformasikan peringkat secara terbuka, 7 memberikan Perbedaan IndividualHasil sejumlah riset menunjukkan bahwa keberagaman faktor, seperti sikap siswa, kemampuan dan gaya belajar, pengetahuan serta memberikan dan konteks pembelajaran merupakan komponen yang memberikan dampak sangat penting terhadap apa yang sesungguhnya harus siswa-siswa pelajari Killen, 19985.Dalam pandangan DePorter & Hernacki 2001117 terdapat tiga karakteristik atau modalitas belajar siswa yang perlu diketahui oleh setiap pendidik dalam proses pembelajaran, yaitu yang visual, yang sering kali ditandai suka mencoret-coret ketika berbicara di telpon, berbicara dengan tepat, lebih suka melihat peta daripada mendengar yang auditorial, yang sering ditandai suka berbicara sendiri, lebih suka mendengarkan ceramah atau seminar daripada membaca buku, lebih suka berbicara daripada yang kinestetik, yang sering ditandai berpikir lebih baik ketika bergerak atau berjalan, banyak menggerakkan anggota tubuh ketika berbicara, sulit untuk duduk dan didik adalah individual yang memiliki keunikan, berbeda satu sama lain dan tidak satupun yang memiliki ciri-ciri persis sama meskipun mereka itu kembar. Setiap individu pasti memiliki karakteristik yang berbeda dengan individu lainnya. Perbedaan individual ini merupakan kodrat manusia yang bersifat alami. Pembelajaran yang bersifat klasikan yang mengabaikan perbedaan-perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara. Cara-cra yang dapat ditempuh oleh guru antara lain penggunaan metode atau pendekatan secara bervariasi sehingga semakin besar memberikan peluang tumbuhnya perhatian siswa di dalam latar belakang perbedaan individual. Upaya lain yang dapat dilakukan guru adalah dengan menambah waktu belajar bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan rendah, atau memberikan pengayaan bagi siswa-siswa yang memiliki kemampuan lebih dari yang lain. Implikasi atau penerapan prinsip-prinsip perbedaan individual dalam proses pembelajaran, terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan guru sebagai berikut1Para siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya dan untuk selanjutnya mendapat perlakuan dan layanan kegiatan belajar yang mereka siswa harus terus didorong memahami potensi dirinya dan untuk selanjutnya mampu merencanakan dan melaksanakan didik membutuhkan variasi layanan, tugas, bahan dan metode yang selaras dengan minat, tujuan, dan latar belakang mereka. Hal ini terutama disebabkan para pesrta didik cenderung memilih kegiatan belajar yang sesuai dengan pengalaman masa lampau yang mereka rasakan bermakna untuk siswa harus dapat dibantu untuk memahami kekuatan dan kelemahan dirinya serta pemenuhan kebutuhan belajar maupun bimbingan yang berbeda dengan siswa-siswa yang yang tersedia untuk belajar dapat lebih diperkuat bilamana para siswa tidak merasa terancam oleh proses yang ia ikuti serta lingkungannya sehingga mereka memiliki keleluasan untuk berpartisipasi secara efektif dalam kegiatan siswa yang telah memahami kekuatan dirinya akan lebih cenderung memiliki dorongan dan minat untuk belajar secara lebih Belajar KognitifaPerhatian harus dipusatkan pada aspek-aspek lingkungan yang relevan sebelum proses belajar kognitif belajar kognitif akan bervariasi sesuai dengan taraf dan jenis perbedaan individual yang kesiapan perbendaharaan kata atau kemampuan membaca, kecakapan dan pengalaman berpengaruh langsung terhadap proses belajar belajar harus diorganisasikan ke dalam satuan-satuan unit-unit yang menyajikan konsep, kebermaknaan dalam konsep amatlah penting. Perilaku mencari, penerapan, pendefinisian resmi dan penilaian sangat diperlukan untuk menguji bahwa suatu konsep benar-benar pemecahan masalah, para siswa harus dibantu untuk mendefinisikan dan membatasi lingkup masalah, menemukan informasi yang sesuai, menafsirkan dan menganalisis masalah dan memungkinkan tumbuhnya kemampuan berpikir yang multi dimensional divergent thinking.Prinsip Belajar AfektifaSikap dan nilai tidak hanya diperoleh dari proses pembelajaran langsung, akan tetapi sering diperoleh melalui proses identifikasi dari orang lebih mudah dibentuk karena pengalaman yang yang ada pada diri individu dipengaruhi oleh standar perilaku para siswa menyesuaikan diri dan memberi reaksi terhadap situasi akan memberi dampak dan pengaruh terhadap proses belajar banyak kesempatan nilai-nilai pentingyang diperoleh pada masa kanak-kanak akan tetap melekat sepanjang belajar di sekolah dan kesehatan mental memiliki hubungan yng interaksi guru dan siswa yang positif dalam proses pembelajaran di kelas, dapat memberikan kontribusi bagi tumbuhnya sikap positif di kalangan siswa dapat dibantu agar lebih matang dengan cara memberikan dorongan bagi mereka untuk lebih mengenal dan memahami sikap, peranan serta Belajar PsikomotorikaPerkembangan psikomotorik anak, sebagian berlangsung secara beraturan dan sebagian diantaranya tidak dalam tugas suatu kelompok akan menunjukkan variasi kemampuan dasar ragawi dan sistem syaraf individu membantu menentukan taraf penampilan aktivitas bermain dan aktivitas informal lainnya para siswa akan memperoleh kemampuan mengontrol gerakannya secara lebih dengan kematangan fisik dan mental, kemampuan belajar untuk memadukan dan memperluas gerakan motorik akan lebih dapat lingkungan memberikan pengaruh terhadap bentuk dan cakupan penampilan psikomotor yang baik, demonstrasi dan partisipasi aktif siswa dapat menambah efisiensi belajar yang cukup yang diberikan dalam rentang waktu tertentu dapat memperkuat proses belajar psikomotorik yang terlalu sukar bagi siswa dapat menimbulkan keputusasaan dan kelelahan yang lebih cepat. Lihat Pendidikan SelengkapnyaBelajarmerupakan aktivitas manusia yang berlangsung hingga akhir hayatnya. Setiap manusia terus menerus mempelajari sesuatu yang berkaitan dengan keinginan untuk mencapai tujuan dan pengetahuan tertentu. Gaya belajar adalah cara yang dipilih seseorang untuk menerima informasi dari lingkungan dan memproses informasi tersebut. Gaya belajar setiap orang dipengaruhi oleh faktor alamiah yaitu
Konsep Dasar Belajar dan Pembelajaran Teori dan Pembahasannya. Dalam pelaksanaan proses belajar dan pembelajaran terdapat prinsip-prinsip yang harus diperhatikan. Prinsip itu sendiri artinya adalah kebenaran yg menjadi pokok dasar berpikir, bertindak, dsb atau dapat juga diartikan sebagai dasar. Sehingga prinsip-prinsip pembelajaran dapat diartikan sebagai dasar-dasar kebenaran dari suatau proses belajar yang harus diikuti dan juga landasan. Seperti sudah dijelaskan sebelumnya bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang diakibatkan oleh suatu interaksi. Interaksi tersebut selanjutnya disebut dengan aktifitas dalam belajar. Aktifitas ini yang disebut dengan pembelajaran. Untuk lebih memahamai tentang belajar dan pembelajaran silahkan baca potingan di berikut ini. Sementara prinsip pembelajaran menurut Larsen dan Freeman 1986dalam Supani dkk. 1997/1998 adalahrepresentthe theoretical framework of the pembelajaran adalahkerangka teoretis sebuah metode pembelajaran. Kerangka teoretis adalahteori-teori yang mengarahkan harus bagaimana sebuah metode dilihat dari segi 1bahan yang akan dibelajarkan, 2 prosedur pembelajaran bagaimana siswa belajardan bagaimana guru mengajarkan bahan, 3 gurunya, dan 4 siswanya. Prinsip-prinsip belajar yang relatifberlaku umum berkaitan dengan perhatian dan motivasi, keaktifan, keterlibatanlangsung/berpengalaman, pengulangan, tantangan, balikan dan penguatan, sertaperbedaan Rusman 2015 Prinsip Belajar yaitu; 7 Prinsip-Prinsip Belajar Daftar Isi1 1 Perhatian dan motivasi2 2. Keaktifan3 3. Keterlibatanlangsung/berpengalaman4 4. Pengulangan5 5. Tantangan6 6. Balikan danpenguatan7 7. Perbedaanindividu 1 Perhatian dan motivasi Perhatian mempunyai peranan pentingdalam kegiatan belajar. Perhatian terhadap pelajaran akan timbul pada siswaapabila bahan pelajaran itu dirasakan sebagai sesuatu yang dibutuhkan,diperlukan untuk belajar lebih lanjut atau diperlukan dalam kehidupansehari-hari, akan membangkitkan motivasi untuk mempelajarinya. Motivasi adalahtenaga yang digunakan untuk menggerakkan dan mengarahkan aktivitas Petri, “motivation is the concept we use when we describe the forceaction on or within an organism to initiate and direct behavior”. Motivasi datamerupakan tujuan pembelajaran. Sebagai alat, motivasi merupakan salah satufaktor seperti halnya intelegensi dan hasil belajar sebelumnya yang dapatmenentukan keberhasilan belajar siswa dalam bidang pengetahuan, nilai-nilai danketerampilan. Motivasi erat kaitannya yang memiliki minat terhadap sesuatu bidang studi tertentucenderung tertarik perhatiannya dan dengan demikian timbul motivasinya untukmempelajari bidang studi tersebut. Motivasi juga dipengaruhi oleh nilai-nilaiyang di anggap penting dalam kehidupan. Nilai-nilai tersebut mengubah tingkahlaku dan dapat bersifat internal, artinya datang daridirinya sendiri, dapat juga bersifat eksternal yakni datang dari orang dibedakan menjadi dua a Motifintrinsik. Motif intrinsik adalah tenagapendorong yang sesuai dengan perbuatan yang dilakukan. Sebagai contoh, seorangsiswa dengan sungguh-sungguh mempelajari mata pelajaran di sekolah karena inginmemiliki pengetahuan yang dipelajarinya. b Motifekstrinsik. Motif ekstrinsik adalah tenagapendorong yang ada diluar perbuatan yang dilakukannya tetapi menjadi siswa belajar dengan sungguh-sungguh bukan dikarenakan ingin memilikipengetahuan yang dipelajarinya tetapi didorong oleh keinginan naik kelas ataumendapatkan ijazah. Keinginan naik kelas atau mendapatkan ijazah adalahpenyerta dari keberhasilan belajar. Motif ekstrinsik dapat berubah menjadimotif intrinsik yang disebut “transformasi motif”. Sebagai contoh, seseorangbelajar di Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK karena menurutikeinginan orang tuanya yang menginginkan anaknya menjadi seorang motifnya adalah ekstrinsik, yaitu untuk menyenangkan hati orangtuanya,tetapi setelah belajar beberapa lama di LPTK ia menyenangipelajaran-pelajaran yang digelutinya dan senang belajar untuk menjadi motif pada siswa itu semula ekstrinsik menjadi intrinsik. 2. Keaktifan Belajartidak dapat dipaksakan oleh orang lain dan juga tidak dapat dilimpahkan kepadaorang lain. Belajar hanya mungkin terjadi apabila anak aktif mengalaminyasendiri. John Dewey mengemukakan bahwa belajar adalah menyangkut apa yang harusdikerjakan siswa untuk dirinya sendiri, maka inisiatif harus sekedar pembimbing dan teori kognitif,belajar menunjukkan adanya jiwa yang sangat aktif, jiwa mengolah informasi,tidak sekedar menyimpannya saja tanpa mengadakan transformasi. Menurut teoriini anak memiliki sifat aktif, konstruktif dan mampu merencanakan proses balajar mengajar anak mampu mengidantifikasi, merumuskan masalah,mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan. Dalam setiapproses belajar siswa selalu menampakkan keaktifan. Keaktifan itu dapat berupakegiatan fisik dan kegiatan psikis. Kegiatan fisik bisa berupa membaca,mendengar, menulis, berlatih keterampilan-keterampilan, dan kegiatan psikis misalnya menggunakan khasanah pengetahuan yangdimiliki dalam memecahkan masalah yang dihadapi, membandingkan satu konsepdengan yang lain, menyimpulkan hasil percobaan dan kegiatan psikis yang lain. 3. Keterlibatanlangsung/berpengalaman Menurut Edgar Dale, dalampenggolongan pengalaman belajar yang dituangkan dalam kerucut pengalamannya,mengemukakan bahwa belajar yang paling baik adalah belajar dari pengalamanlangsung. Belajar secara langsung dalam hal ini tidak sekedar mengamati secaralangsung melainkan harus menghayati, terlibat langsung dalam perbuatan, danbertanggung jawab terhadap hasilnya. Belajar harus dilakukan siswa secaraaktif, baik individual maupun kelompok dengan cara memecahkan masalah problemsolving. Guru bertindak sebagai pembimbing dan fasilitator. Keterlibatan siswadi dalam belajar tidak hanya keterlibatan fisik semata, tetapi jugaketerlibatan emosional, keterlibatan dengan kegiatan kognitif dalam pencapaianperolehan pengetahuan, dalam penghayatan dan internalisasi nilai-nilai dalampembentukan sikap dan nilai, dan juga pada saat mengadakan latihan-latihandalam pembentukan keterampilan. 4. Pengulangan Menurut teori psikologi daya,belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atasmengamat, menanggap, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir, dansebagainya. Dengan mengadakan pengulangan maka daya-daya tersebut akanberkembang. Berangkat dari salah satu hukum belajarnya “law of exercise”,Thorndike mengemukakan bahwa belajar ialah pembentukan hubungan antara stimulusdan respons, dan pengulangan terhadap pengamatan-pengamatan itu memperbesarpeluang timbulnya respons benar. Pada teori psikologi Conditioning,respons akan timbul bukan karena oleh stimulus saja tetapi oleh stimulus yangdi kondisikan, misalnya siswa berbaris masuk ke kelas, mobil berhenti pada saatlampu teori tersebut menekankan pentingnya prinsip pengulangandalam belajar walaupun dengan tujuan yang berbeda. Walaupun kita tidak dapatmenerima bahwa belajar adalah pengulangan seperti yang dikemukakan ketiga teoritersebut, karena tidak dapat dipakai untuk menerangkan semua bentuk belajar,namun prinsip pengulangan masih relevan sebagai dasar pembelajaran. 5. Tantangan Teori Medan Field Theory dari KurtLewin mengemukakan bahwa siswa dalam situasi belajar berada dalam suatu medanatau lapangan psikologis. Dalam situasi siswa menghadapi suatu tujuan yangingin dicapai, tetapi selalu terdapat hambatan yaitu mempelajari bahan belajar,maka timbullah motif untuk mengatasi hambatan itu yaitu dengan mempelajaribahan belajar yang dihadapi dalam bahan belajar membuatsiswa bergairah untuk mengatasinya. Bahan belajar yang baru, yang banyakmengandung masalah yang perlu dipecahkan membuat siswa tertantang untukmempelajarinya. Penggunaan metode eksperimen,inkuiri, diskoveri juga memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar secaralebih giat dan sungguh-sungguh. Penguatan positif maupun negatif juga akanmenantang siswa dan menimbulkan motif untuk memperoleh ganjaran atau terhindardari hukum yang tidak menyenangkan. 6. Balikan danpenguatan Prinsip belajar yang berkaitandengan balikan dan penguatan terutama ditekankan oleh teori belajar OperantConditioning dari Skinner. Kalau pada teori conditioning yang diberikondisi adalah stimulusnya, maka pada operant conditioning yang diperkuatadalah responnya. Kunci dari teori belajar ini adalah law of belajar sungguh-sungguh dan mendapatkan nilai yang baik dalamulangan. Nilai yang baik itu mendorong anak untuk belajar lebih giat yang baik dapat merupakan operant conditioning atau penguatan anak yang mendapat nilai yang jelek pada waktu ulangan akan merasatakut tidak naik kelas. Hal ini juga bisa mendorong anak untuk belajar lebihgiat. Inilah yang disebut penguatan negatif atau escape conditioning. Formatsajian berupa tanya jawab, diskusi, eksperimen, metode penemuan dan sebagainyamerupakan cara belajar-mengajar yang memungkinkan terjadinya balikan danpenguatan. 7. Perbedaanindividu Siswa merupakan individual yangunik, artinya tidak ada dua orang siswa yang sama persis, tiap siswa memilikiperbedaan satu dengan yang lainnya. Perbedaan belajar ini berpengaruh pada caradan hasil belajar siswa. Sistem pendidikan klasikal yang dilakukan di sekolahkita kurang memperhatikan masalah perbedaan individual, umumnya pelaksanaanpembelajaran di kelas dengan melihat siswa sebagai individu dengan kemampuanrata-rata, kebiasaan yang kurang lebih sama, demikian pula klasikal yangmengabaikan perbedaan individual dapat diperbaiki dengan beberapa cara,misalnya Penggunaan metode atau strategibelajar-mengajar yang bervariasi Penggunaan metodeinstruksional Memberikan tambahan pelajaran ataupengayaan pelajaran bagi siswa pandai dan memberikan bimbingan belajar bagianak-anak yang kurang Dalam memberikan tugas, hendaknyadisesuaikan dengan minat dan kemampuan siswa Implikasi Prinsip-Prinsip Belajarbagi Siswa dab Guru adalah sebagai berikut ImplikasiPrinsip Belajar BagiSiswa BagiGuru Perhatiandan Motivasi Dituntutmemberikan perhatian terhadap semua rangsangan yang mengarah pada tercapainyatujuan belajar. Mengunakanmetode yang bervariasi… Memilih bahan ajar yang diminati siswa.. Keaktifan Dituntutdapat memproses dan mengolah hasil belajarnya secara efektif serta aktif baiksecara fisik, intelektual dan emosional. Memberikankesempatan pada siswa untuk melakukan eksperimen sendiri Keterlibatanlangsung/ Pengalaman Dituntutagar siswa me-ngerjakan sendiri tugas yang diberikan guru kepada mereka. Melibatkansiswa dalam mencari informasi, merang-kum informasi dan menyim-pulkaninformasi. Pengulangan Kesadaransiswa dalam me-ngerjakan latihan-latihan yang berulang-ulang Merancanghal-hal yang perlu di ulang. Tantangan Diberikansuatu tanggungja-wab untuk mempelajari sendiri dengan melakukan ekspe-rimen,belajar mandiri dan mencari pemecahan sendiri dalam menghadapi perma-salahan. Memberikantugas pada siswa dalam memecahan permasa-lahan. Balikandan penguatan Mencocokanjawaban antara siswa dengan guru Memberikanjawaban yang benar dan memberikan kesimpulan dari materi yang telahdijelaskan atau di bahas. PerbedaanIndividual Belajarmenurut tempo kecepa-tan masing-masing siswa Menentukanmetode sehingga dapat melayani seluruh siswa Asas-Asas Belajar Asas-Asas Pembelajaran Pada bagian ini diuraikan 14 asaspembelajaran yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pengembangkan programpembelajaran inovatif. Keempat belas asas tersebut adalah Lima prinsip dasar dalampemenuhan hak anak a non-diskriminasi, b kepentingan terbaik bagi anak bestinterests of the child, c hak untuk hidup dan berkembang right tolife, continuity of life and todevelop, d hak atas perlindunganright to protection, e penghargaan terhadap pendapat anak respectfor the opinions ofchildren. Belajar bukanlah konsekuensiotomatis dari penuangan informasi ke dalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatanmental dan kerja siswa sendiri. Yang bisamembuahkan hasil belajar yang langgeng hanyalah kegiatan belajar aktif. Untukbisa mempelajari sesuatu dengan baik, kita perlu mendengar, melihat, mengajukanpertanyaan, dan membahasnya dengan orang lain. Aktivitaspembelajaran pada diri siswa bercirikan a yang saya dengar, saya lupa; byang saya dengar dan lihat, saya sedikit ingat; c yang saya dengar, lihat,dan pertanyakan atau diskusikan dengan orang lain, saya mulai pahami; d yangsaya dengar, lihat, bahas, dan terapkan, saya dapatkan pengetahuan danketerampilan; dan e yang saya ajarkan kepada orang lain, saya kuasai. John Holt1967 proses belajar akan meningkat jika siswa diminta untuk melakukanhal-hal a mengemukakan kembali informasi dengan kata-kata sendiri, bmemberikan contoh, c mengenalinya dalam bermacam bentuk dan situasi, dmelihat kaitan antara informasi itu dengan fakta atau gagasan lain, emenggunakannya dengan beragam cara, f memprediksikan sejumlah konsekuensinya,g menyebuitkan lawan atau kebalikannya. Ada9 konteks yang melingkupi siswa dalam belajar a tujuan, b isi materi, c sumberbelajar sumber belajar bagaimanakah yang dapat dimanfaatkan, d target siswasiapa yang akan belajar, e guru, f strategi pembelajaran, g hasil bagaimanahasil pembelajaran akan diukur, h kematangan apakah siswa telah siap denganhadirnya sebuah konsep atau pengetahuan, i lingkungan dalam lingkungan yangbagaimana siswa belajar. Katakunci pembelajaran agar bermakna a real-world learning, b mengutamakanpengalaman nyata, c berpikir tingkat tinggi, d berpusat pada siswa, esiswa aktif, kritis, dan kreatif, f pengetahuan bermakna dalam kehidupan, gdekat dengan kehidupan nyata, h perubahan perilaku, i siswa praktik, bukanmenghafal, j learning, bukan teaching, k pendidikan bukan pengajaran, lpembentukan manusia, m memecahkan masalah, n siswa acting, gurumengarahkan, o hasil belajar diukur dengan berbagai cara bukan hanya dengantes. Pembelajaranyang memperhatikan dimensi auditori dan visual, pesan yang diberikan akanmenjadi lebih kuat. Otaktidak sekadar menerima informasi, tetapi juga mengolahnya melalui membahasinformasi dengan orang lain dan juga mengajukan pertanyaan tentang hal yangdibahas. Otakkita perlu mengaitkan antara apa yang diajarkan kepada kita dengan apa yangtelah kita ketahui dan dengan cara kita berpikir. Prosesbelajar harus mengakomodasi tipe-tipe belajar siswa auditori, visual,kinestetik Resiprositaskebutuhan mendalam manusia untuk merespon orang lain dan untuk bekerja samamerupakan sumber motivasi yang bisa dimanfaatkan untuk menstimulasi kegiatanbelajar.
Kumpulan Soal PG Teori Belajar dan Prinsip Pembelajaran 1. Anak sudah dapat memanipulasi dengan menggunakan gambaran dari objek. Menurut Bruner termasuk dalam tahap....a. Symbolicb. Enactivec. Ikonicd. Operasional konkrit2. Belajar adalah melatih daya-daya yang ada pada manusia yang terdiri atas mengamati, mengingat, mengkhayal, merasakan, berpikir dan yang lainnya. Merupakan pengertian belajar menurut....a. Prinsip pengalamanb. Prinsip tantanganc. Prinsip pengulangand. Prinsip keaktifan3. Berikut metode yang dapat memberikan tantangan bagi siswa untuk belajar lebih giat dan sungguh-sungguh, kecuali....a. Metode ceramahb. Discovery learningc. Eksperimend. Inkuiri4. Salah satu upaya guru untuk mengaktifkan belajar siswa adalah....a. Memfokuskan pembelajaran dengan satu modelb. Menjelaskan materi dengan ceramahc. Memotivasi siswa agar mampu belajar mandirid. Mengupayakan pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan eksperimen5. Guru selalu memberikan pujian baik secara verbal maupun non verbal merupakan salah satu implikasi dari prinsip....a. Keaktifanb. Perhatian dan motivasic. Keterlibatan langsungd. Pengulangan6. Setiap siswa belajar menurut karakteristiknya sendiri-sendiri, dikarenakan....a. Dalam belajar tidak boleh ada unsur paksaanb. Memudahkan guru dalam memberikan materic. Merupakan hak asasi setiap manusiad. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda7. Yang bukan merupakan implikasi dari prinsip perbedaan individual dalam pembelajaran adalah....a. Guru harus mampu merancang dan melaksanakan kegiatan remedial dan pengayaan bagi siswa-siswanyab. Guru harus berusaha melayani setiap siswa sesuai dengan karakteristiknya ic. Guru harus merancang dan menyusun RPP sendirid. Guru harus mau dan mampu mengenali karakteristik setiap siswanya8. Guru perlu menyiapkan media yang dapat dipraktekkan sendiri oleh siswa, misalnya alat peraga matematika, alat percobaan IPA atu yang lain. Merupakan implikasi pembelajaran dari prinsip....a. Keterlibatan langsungb. Pengulanganc. Tantangand. Balikan dan penguatan9. Tiga prinsip penting dalam proses pembelajaran menurut Bruce Weil, kecuali....a. Dalam proses pembelajaran harus menggunakan media pembelajaranb. Proses pembelajaran adalah membentuk kreasi lingkungan yang dapat membentuk dan mengubah struktur kognitif siswac. Berhubungan dengan tipe-tipe pengetahuan yang harus dipelajarid. Dalam proses pembelajaran harus melibatkan peran lingkungan sosial10. Siswa merasa senang, bergairah, berinisiatif dalam belajar dan terjadi perubahan pola pikir, perilaku dan sikap atas kemauan sendiri, adalah merupakan salah satu indikator keberhasilan dari aplikasi teori aliran ....a. Berbasis konstruktivismeb. Behavioralc. Koginitifd. HumanistikKunci Jawaban1. c. Ikonic2. c. Prinsip pengulangan3. a. Metode ceramah4. d. Mengupayakan pembelajaran dengan melaksanakan kegiatan eksperimen5. b. Perhatian dan motivasi6. d. Setiap siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda7. c. Guru harus merancang dan menyusun RPP sendiri8. a. Keterlibatan langsung9. a. Dalam proses pembelajaran harus menggunakan media pembelajaran10. d. HumanistiksHISWI.