PERTANYAAN. Status-Ham ba Yang-Berse limu Dgn Noda-dosa Assalamual ikum Ada perta'an Nich mohon di cerahkan njich Apakah boleh orang yang meninggalk an sholat bisa di buat alat ISTINJA' (pembersih Sehabis buang Air Besar) terimakasi h sebelum nya. JAWABAN: 1/. Abdur Rahman As-syafi'i II >>. orang yang meninggalk an sholat, setelah dia tidak mau lg bertaubat maka termasuk mahluk yg ghoir

Tuntunan Bersuci Wudhu, Mandi, Tayamum Secara bahasa thahรขrah berarti suci dan bersih, baik itu suci dari kotoran lahir maupun dari kotoran batin berupa sifat dan perbuatan tercela. Sedangkan secara istilah fiqh, thaharah adalah mensucikan diri dari najis dan hadats yang menghalangi shalat dan ibadah-ibadah sejenisnya dengan air atau tanah, atau batu. Penyucian diri di sini tidak terbatas pada badan saja tetapi juga termasuk pakaian dan tempat. Hukum thahรขrah bersuci ini adalah wajib, khususnya bagi orang yang akan melaksanakan shalat. Hal ini didasarkan pada QS. Al-Maโ€™idah/5 6 dan hadis Nabi saw ู…ููู’ุชูŽุงุญู ุงู„ุตูŽู‘ู„ุงุฉู ุงู„ุทูู‘ู‡ููˆุฑู โ€ฆ โ€œKunci shalat itu adalah bersuci โ€ฆโ€ HR al-Tirmidzi, Ibn Mรขjah, Ahmad, al-Dรขrimi, dari Ali bin Abi Thรขlib ra. Alat yang digunakan untuk bersuci terdiri dari air, debu dan batu atau benda padat lainnya seperti daun, tisu yang bukan berasal dari najis/kotoran. Benda padat tersebut digunakan khususnya ketika tidak ada air. Namun jika ada air yang bisa digunakan bersuci, maka disunnahkan untuk lebih dahulu menggunakan air. Tapi tidak semua air dapat digunakan untuk bersuci. Air yang dapat digunakan untuk bersuci adalah 1 Air muthlaq yaitu air yang suci lagi mensucikan, seperti air mata air, air sungai, zamzam, air hujan, salju, embun, air laut; 2 Air musta`mal yaitu air yang telah digunakan untuk wudlu dan mandi Muttafaq `alayh, dari Jabir. Sedangkan air yang tidak dapat digunakan untuk bersuci antara lain 1 Air mutanajjis yaitu air yang sudah terkena najis, kecuali dalam jumlah yang besar yakni minimal dua kulah ู‚ูู„ูŽู‘ุชูŽูŠู’ู†ู. HR. Tirmidzi, Nasaโ€™i, dll. atau sekitar 500 liter Iraq, dan tidak berubah sifat kemutlakannya yakni berubah bau, rasa dan warnanya; 2 Air suci tetapi tidak dapat mensucikan, seperti air kelapa, air gula teh atau kopi, air susu, dan semacamnya. Namun air yang bercampur dengan sedikit benda suci lainnya โ€“seperti air yang bercampur dengan sedikit sabun, kapur barus atau wewangianโ€“, selama tetap terjaga kemutlakannya, maka hukumnya tetap suci dan mensucikan. Tapi jika campurannya banyak hingga tidak layak lagi disebut sebagai air mutlak, maka hukumnya suci tapi tidak mensucikan. Najis dan Hadats Najis adalah segala kotoran seperti tinja, kencing, darah termasuk nanah, daging babi, bangkai kecuali bangkai ikan, belalang dan sejenisnya, liur anjing, madzi yakni air berwarna putih cair yang keluar dari kemaluan laki-laki yang biasanya karena syahwat seks, tetapi bukan air mani, wadi yaitu air putih agak kental yang keluar dari kemaluan biasanya setelah kencing dan karena kecapekan, dan semacamnya. Inilah yang kemudian dikenal dengan istilah najis hakiki. Najis ini harus dihilangkan lebih dahulu dari badan dan pakaian, sebelum melakukan aktifitas thaharah selanjutnya. Selain najis hakiki, dikenal pula istilah najis hukmi atau hadats itu sendiri yakni sesuatu yang diperbuat oleh anggota badan yang menyebabkan ia terhalang untuk melakukan shalat. Hadats ini ada dua macam, yaitu hadats kecil dan hadats besar. Hadats kecil adalah suatu keadaan di mana seorang muslim tidak dapat mengerjakan shalat kecuali dalam keadaan wudlu atau tayammum. Yang termasuk hadats kecil adalah buang air besar dan air kecil, kentut, menyentuh kemaluan tanpa pembatas, dan tidur nyenyak dalam posisi berbaring. Sedangkan hadats besar seperti junub dan haid harus disucikan dengan mandi besar, atau bila tidak memungkinkan untuk mandi maka cukup berwudluโ€™ atau tayammum. Wudluโ€™ Dalil tentang wajibnya wudluโ€™ terdapat dalam Qs. al-Maโ€™idah/5 6 dan hadis Nabi saw ู„ุงูŽ ูŠูŽู‚ู’ุจูŽู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ุงูŽุฉูŽ ุฃูŽุญูŽุฏููƒูู…ู’ ุฅูุฐูŽุง ุฃูŽุญู’ุฏูŽุซูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽ โ€œAllah tidak menerima shalat salah seorang kamu bila berhadats sampai ia berwudlu.โ€ HR. al-Bukhari, Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud dan Ahmad Dalam Al-Qurโ€™an surat Al-Maidah/5 6 hanya menyebutkan empat anggota wudluโ€™ yang wajib dibasuh, khususnya ketika sangat sulit dan terbatasnya air untuk bersuci. Namun ketika tidak ada kendala kesulitan atau keterbatasan air untuk bersuci maka disunnahkan untuk berwudluโ€™ sesuai dengan sunnah Nabi yang telah dirinci dalam hadis-hadis yang maqbรปl. Dalam hal ini, ada sebuah hadis tentang tata cara berwudluโ€™ yang diceritakan oleh Humran mawlรข mantan budak Usman ra. ุฃูŽู†ูŽู‘ ุนูุซู’ู…ูŽุงู†ูŽ ุจู’ู†ูŽ ุนูŽููŽู‘ุงู†ูŽ ุฑูŽุถููŠูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู†ู’ู‡ู ุฏูŽุนูŽุง ุจููˆูŽุถููˆุกู ููŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽ ููŽุบูŽุณูŽู„ูŽ ูƒูŽููŽู‘ูŠู’ู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽู…ูŽุถู’ู…ูŽุถูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู†ู’ุซูŽุฑูŽ ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽู‡ู ุซูŽู„ุงุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูุฑู’ููŽู‚ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ูŠูŽุฏูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุซูู…ูŽู‘ ู…ูŽุณูŽุญูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ุฑูุฌู’ู„ูŽู‡ู ุงู„ู’ูŠูู…ู’ู†ูŽู‰ ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ูƒูŽุนู’ุจูŽูŠู’ู†ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ู…ูŽุฑูŽู‘ุงุชู ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ุงู„ู’ูŠูุณู’ุฑูŽู‰ ู…ูุซู’ู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุซูู…ูŽู‘ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุฑูŽุฃูŽูŠู’ุชู ุฑูŽุณููˆู„ูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽ ู†ูŽุญู’ูˆูŽ ูˆูุถููˆุฆููŠ ู‡ูŽุฐูŽุง. โ€œBahwasanya Usman bin `Affan meminta tempat air lalu berwudlu. Maka ia mulai membasuh kedua telapak tangannya tiga kali, kemudian berkumur-kumur dan menyemburkan air dari mulutnya. Lalu ia membasuh wajahnya tiga kali, kemudian membasuh tangan kanannya sampai siku tiga kali, kemudian membasuh yang kiri seperti itu pula. Lalu mengusap kepalanya, kemudian membasuh kaki kanannya sampai kedua mata kaki tiga kali, kemudian kaki kirinya seperti itu pula. Kemudian ia Usman berkata Saya melihat Rasulullah saw berwudlu seperti wudluku ini.โ€ Muttafaq `alayh, dari Humrรขn Dengan demikian tata cara berwudluโ€™ secara lengkap berdasarkan sunnah Rasul adalah sebagai berikut 1. Niat berwudluโ€™ karena Allah semata. Sebagai pekerjaan hati, maka niat tidak perlu dilafalkan, apalagi memang tidak ada tuntunan untuk melafalkannya dari Nabi saw. Beliau hanya menuntunkan untuk mengucapkan bismillรขh ุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฆููˆุง ุจูุณู’ู…ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู . Nasa`i & Ibn Khuzaymah. 2. Membasuh tangan tiga kali sambil menyela-nyelai jari-jemarinya ูˆูŽุฎูŽู„ูู‘ู„ู’ ุจูŽูŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ุฃูŽุตูŽุงุจูุนู . HR. Tirmidzi, Nasaโ€™i, Abu Dawud, & Ibn Majah Beliau juga mencontohkan cara membasuh anggota wudluโ€™ yakni dengan sedikit menggosoknya ูŠูŽุฏู’ู„ููƒู .HR. Ahmad & Abu Dawud 3. Berkumur-kumur secara sempurna sambil memasukkan air ke hidung dan kemudian menyemburkannya sebanyak tiga kali. Abdullah bin Zaid ra menceritakan bahwa setelah Nabi saw membasuh kedua tangannya โ€ฆ ููŽู…ูŽุถู’ู…ูŽุถูŽ ูˆูŽุงุณู’ุชูŽู†ู’ุดูŽู‚ูŽ ู…ูู†ู’ ูƒูŽููู‘ ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู ููŽููŽุนูŽู„ูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ุซูŽู„ุงูŽุซู‹ุง โ€œLalu berkumur-kumur dan mengisap air dari telapak tangan sebelah, ia lakukan seperti itu tiga kali.โ€ Muttafaq `alayh Tetapi anjuran untuk berkumur-kumur sampai ke dalam-dalam, tidak berlaku bagi orang yang sedang berpuasa HR. Tirmidzi, Nasaโ€™i, Abu Dawud & Ibn Majah. Untuk menjaga kebersihan dan keharuman mulut, Rasulullah saw menganjurkan bersikat gigi siwรขk dalam setiap berwudluโ€™ HR. al-Bukhari, al-Nasรขโ€™i, dan Ahmad. 4. Membasuh wajah tiga kali secara merata sambil mengucek ujung bagian dalam kedua mata HR. Ahmad, Abu Dawud & Ibn Majah, dari Abu Umamah ra.. Bagi yang berjenggot dituntunkan supaya menyela-nyelai jenggotnya ูŠูุฎูŽู„ูู‘ู„ู ู„ูุญู’ูŠูŽุชูŽู‡ู . Tirmidzi, Ibn Majah 5. Membasuh tangan kanan sampai siku tiga kali, kemudian tangan kiri dengan cara yang sama. Rasulullah saw bersabda ูˆูŽุฅูุฐูŽุง ุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃู’ุชูู…ู’ ููŽุงุจู’ุฏูŽุกููˆุง ุจูุฃูŽูŠูŽุงู…ูู†ููƒูู…ู’ โ€œDan apabila kalian berwudlu maka mulailah dengan yang kanan-kanan!โ€ HR. Abu Dawud, Nasaโ€™i, & Ahmad. Beliau juga menuntunkan agar senantiasa menyempurnakan wudluโ€™ dengan cara melebihkan basuhan HR. Muslim. 6. Mengusap kepala sekaligus dengan telinga, cukup satu kali. Kepala yang dimaksudkan di sini adalah tempat tumbuhnya rambut di kepala, bukan rambutnya itu sendiri dan bukan hanya sebagian kepala. Hal ini didasarkan pada hadis riwayat Abdullah bin Zaid ra. ุซูู…ูŽู‘ ู…ูŽุณูŽุญูŽ ุฑูŽุฃู’ุณูŽู‡ู ุจููŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ููŽุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ุจูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฃูŽุฏู’ุจูŽุฑูŽ ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุจูู…ูู‚ูŽุฏูŽู‘ู…ู ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฐูŽู‡ูŽุจูŽ ุจูู‡ูู…ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ู‚ูŽููŽุงู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุฑูŽุฏูŽู‘ู‡ูู…ูŽุง ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู’ู…ูŽูƒูŽุงู†ู ุงู„ูŽู‘ุฐููŠ ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ู…ูู†ู’ู‡ู โ€œKemudian beliau mengusap kepalanya dengan kedua tangannya, dari depan ke belakang, yakni ia mulai dari batas depan kepala hingga beliau menjalankan kedua tangannya sampai tengkuknya, lalu mengembalikannya ke tempat ia memulainya.โ€ HR. Jama`ah, dari Abdullah bin Zayd. Selanjutnya, ููŽุฃูŽุฏู’ุฎูŽู„ูŽ ุฅูุตู’ุจูŽุนูŽูŠู’ู‡ู ุงู„ุณูŽู‘ุจูŽู‘ุงุญูŽุชูŽูŠู’ู†ู ูููŠ ุฃูุฐูู†ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽู…ูŽุณูŽุญูŽ ุจูุฅูุจู’ู‡ูŽุงู…ูŽูŠู’ู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุธูŽุงู‡ูุฑู ุฃูุฐูู†ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุจูุงู„ุณูŽู‘ุจูŽู‘ุงุญูŽุชูŽูŠู’ู†ู ุจูŽุงุทูู†ูŽ ุฃูุฐูู†ูŽูŠู’ู‡ู โ€œBeliau memasukkan jari telunjuknya ke dalam dua lubang telinga. Dua ibu jari beliau mengusap punggung kedua telinganya sedang dua telunjuknya di dalam kedua telinganya.โ€ HR. Abu Dรขwud dan Nasรข`i, dari Abdullah bin Umar. Bagi yang memakai sorban karena sudah terbiasa memakainya, cukup dengan mengusap ubun-ubunnya bagian depan kepala dan atas sorbannya ููŽู…ูŽุณูŽุญูŽ ุจูู†ูŽุงุตููŠูŽุชูู‡ู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุนูู…ูŽุงู…ูŽุฉู ูˆูŽุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุฎูููŽู‘ูŠู’ู†ู. HR. Muslim, Tirmidzi, Nasaโ€™i, Abu Dawud & Ahmad dari al-Mughirah bin Syu`bah ra.. Tetapi bila tidak bersorban, maka dituntunkan untuk mengusap kepalanya secara merata. 7. Membasuh kaki kanan sampai dua mata kaki sambil menyela-nyelai jemari sebanyak tiga kali, kemudian kaki kiri dengan gerakan yang sama Muttafaq `alayh, dari Humrรขn ra.. Meskipun membasuh kaki termasuk dalam rukun wudluโ€™, namun jika ia menggunakan khuf sepatu panjang dalam keadaan suci, lalu batal dan ingin berwudluโ€™ kembali maka Nabi saw memberikan keringanan dalam membasuh kaki yakni cukup dengan mengusap punggung kedua khuf HR. al-Tirmidzi dan Ahmad, dari Mughรฎrah. 8. Tertib, sesuai dengan keumuman lafal hadis ุงุจู’ุฏูŽุกููˆุง ุจูู…ูŽุง ุจูŽุฏูŽุฃูŽ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุจูู‡ู โ€œMulailah dengan apa yang telah dimulai Allah!โ€ HR. al-Nasaโ€™i, Ahmad 9. Setelah wudluโ€™, ucapkanlah ุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ู’ ู„ุงูŽู‘ ุฅูู„ูŽู‡ูŽ ุฅูู„ุงูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ูˆูŽุฃูŽุดู’ู‡ูŽุฏู ุฃูŽู†ูŽู‘ ู…ูุญูŽู…ูŽู‘ุฏู‹ุง ุนูŽุจู’ุฏูู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู โ€œSaya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, dan saya bersaksi bahwa Muhammad itu adalah hamba dan utusan-Nya.โ€ HSR. Muslim, al-Nasaโ€™i, dan Ibn Mรขjah dari `Umar bin al-Khaththab ra. Ingat! Rasulullah saw sangat menganjurkan umatnya untuk menyempurnakan wudluโ€™ & tidak boleh membiarkan ada anggota wudlu yang tak terbasuh air meskipun selebar kuku HR. Abu Dawud, Ibn Majah & Ahmad. Bagi yang tidak cermat dalam berwudlu, ancamannya adalah neraka Wayl Muttafaq `alayh, dari Abu Hurayrah. Itulah sebabnya beliau menganjurkan supaya melebihkan basuhannya HR. Muslim, dari Abu Hurayrah, tapi jangan menggunakan air secara berlebihan mubadzir. Hal-hal Yang Membatalkan Wudlu Ada lima hal yang bisa membatalkan wudlu, yaitu Keluarnya sesuatu dari dua lobang bawah yakni qubul lobang depan atau kemaluan dan dubur lobang belakang atau pantat, baik karena berhadats kecil maupun berhadats besar junub. Termasuk hadats kecil adalah kentut, madzi, wadi dan istihรขdlah yakni darah yang keluar dari wanita secara terus menerus di luar waktu kelaziman darah haid dan nifas.Tidur nyenyak dalam keadaan berbaring. Namun bila dalam keadaan duduk, tidak mengapa. Hal ini didasarkan pada riwayat sahabat Anas bin Malik ra. ูƒูŽุงู†ูŽ ุฃูŽุตู’ุญูŽุงุจู ุฑูŽุณููˆู„ู ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ูŠูŽู†ู’ุชูŽุธูุฑููˆู†ูŽ ุงู„ู’ุนูุดูŽุงุกูŽ ุงู„ู’ุขุฎูุฑูŽุฉูŽ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุชูŽุฎู’ููู‚ูŽ ุฑูุกููˆุณูู‡ูู…ู’ ุซูู…ูŽู‘ ูŠูุตูŽู„ูู‘ูˆู†ูŽ ูˆูŽู„ุงูŽ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฆููˆู†ูŽ โ€œSuatu ketika para sahabat Rasulullah saw menunggu waktu shalat Isya yang akhir hingga terkantuk-kantuk kemudian mereka shalat dan tidak berwudlu.โ€ HR. Abu Dawud & Ahmad dari Anas, dan Tirmidzi dari Syu`bah Menyentuh kemaluan tanpa alas/pembatas. Ini didasarkan pada hadis Nabi saw ู…ูŽู†ู’ ู…ูŽุณูŽู‘ ุฐูŽูƒูŽุฑูŽู‡ู ููŽู„ุงูŽ ูŠูุตูŽู„ูู‘ ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃูŽ โ€œBarangsiapa yang menyentuh kemaluannya maka janganlah ia shalat sampai ia berwudlu.โ€ HR. Tirmidzi, Nasaโ€™i, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad, dari Busrah binti Shafwan. Hilang akal, seperti gila, pingsan atau Ibn Abbas bahwa lรข-ma-sa โ€œsaling bersentuhanโ€ dalam QS. Al-Maidah/5 6, secara bahasa berarti bersetubuh. Hal ini diperkuat oleh banyak riwayat yang menyatakan bahwa Nabi saw pernah disentuh oleh istrinya saat sujud dalam shalat HSR. Al-Nasรขโ€™i, Ahmad, dari ร‚isyah ra. dan pernah juga mencium istrinya lalu shalat tanpa berwudhu lagi HR. Ahmad, Tirmidzi, Abu Dรขwud, dari ร‚isyah ra. Mandi Mandi atau biasa disebut dengan mandi junub adalah membasahi seluruh badan dengan air suci. Hal ini disyari`atkan berdasarkan QS. Al-Maโ€™idah/5 6 dan Al-Baqarah/2 222. Mandi besar ini wajib dilakukan apabila keluar mani, selesai bersenggama sekalipun tidak keluar mani, selesai haid atau nifas yakni darah yang keluar sehabis melahirkan, baru masuk Islam, sesudah sadar dari pingsan atau gila, dan meninggal dunia. Sedangkan bagi orang yang junub atau wanita yang selesai haid, selama belum mandi besar diharamkan untuk shalat, thawaf dan berdiam di masjid. Adapun hal-hal yang disunatkan untuk mandi antara lain adalah ketika hendak menunaikan shalat Jum`at, shalat dua hari raya atau bagi yang berhaji mulai ketika hendak wukuf di Arafah, sesudah memandikan jenazah dan hendak ihram. Tata Cara Mandi Hal pertama yang penting dilakukan adalah berniat mandi karena Allah dengan membaca basmalah. Kemudian berdasarkan hadis dari istri Nabi yakni Aisyah ra. bahwa Nabi saw ุฅูุฐูŽุง ุงุบู’ุชูŽุณูŽู„ูŽ ู…ูู†ู’ ุงู„ู’ุฌูŽู†ูŽุงุจูŽุฉู ูŠูŽุจู’ุฏูŽุฃู ููŽูŠูŽุบู’ุณูู„ู ูŠูŽุฏูŽูŠู’ู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ูŠููู’ุฑูุบู ุจููŠูŽู…ููŠู†ูู‡ู ุนูŽู„ูŽู‰ ุดูู…ูŽุงู„ูู‡ู ููŽูŠูŽุบู’ุณูู„ู ููŽุฑู’ุฌูŽู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุชูŽูˆูŽุถูŽู‘ุฃู ูˆูุถููˆุกูŽู‡ู ู„ูู„ุตูŽู‘ู„ุงูŽุฉู ุซูู…ูŽู‘ ูŠูŽุฃู’ุฎูุฐู ุงู„ู’ู…ูŽุงุกูŽ ููŽูŠูุฏู’ุฎูู„ู ุฃูŽุตูŽุงุจูุนูŽู‡ู ูููŠ ุฃูุตููˆู„ู ุงู„ุดูŽู‘ุนู’ุฑู ุญูŽุชูŽู‘ู‰ ุฅูุฐูŽุง ุฑูŽุฃูŽู‰ ุฃูŽู†ู’ ู‚ูŽุฏู’ ุงุณู’ุชูŽุจู’ุฑูŽุฃูŽ ุญูŽููŽู†ูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุฑูŽุฃู’ุณูู‡ู ุซูŽู„ุงูŽุซูŽ ุญูŽููŽู†ูŽุงุชู ุซูู…ูŽู‘ ุฃูŽููŽุงุถูŽ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽุงุฆูุฑู ุฌูŽุณูŽุฏูู‡ู ุซูู…ูŽู‘ ุบูŽุณูŽู„ูŽ ุฑูุฌู’ู„ูŽูŠู’ู‡ู. โ€œApabila beliau mandi karena junub, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu menuangkan air dengan tangan kanannya ke tangan kirinya lalu membasuh farjinya. Kemudian beliau berwudlu seperti wudlunya untuk shalat, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke dasar rambut hingga apabila ia sudah merasa bersih, beliau siramkan air di atas kepalanya dengan tiga siraman. Kemudian beliau meratakan ke seluruh tubuhnya, lalu membasuh kedua kakinya.โ€ Muttafaq alayh Dengan demikian tata cara mandi secara runtut menurut Rasulullah saw adalah Mencuci kedua farji kemaluan dengan tangan kiri. Setelah itu dituntunkan pula mencuci tangan kiri dengan tanah HR. Al-Bukhรขri atau cukup digantikan dengan sabun seperti wudlu untuk air ke kepala secara merata keramas sambil menguceknya sampai ke dasar kulit kepala. Bagi wanita yang berambut panjang, bila merasa kerepotan maka bisa menggelung rambutnya kemudian menyiramnya dengan air. HR. Jama`ah, kecuali al-Bukhari.Menyiramkan air ke seluruh badan mandi sampai rata yang dimulai dari kanan kemudian kiri. Rasulullah saw mengakhiri mandinya dengan mencuci kaki. HR. al-Bukhรขri-Muslim Selama wudlu tidak batal, maka setelah mandi boleh melaksanakan shalat tanpa perlu berwudlu lagi. Tayammum Tayammum dilakukan sebagai pengganti wudluโ€™ dan mandi besar bila ada halangan, seperti sakit atau ketiadaan air untuk bersuci, misalnya karena musafir. Tayammum didasarkan pada ayat Al-Qurโ€™an surat Al-Nisaโ€™/4 43 ูˆูŽุฅูู†ู’ ูƒูู†ู’ุชูู…ู’ ู…ูŽุฑู’ุถูŽู‰ ุฃูŽูˆู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุณูŽููŽุฑู ุฃูŽูˆู’ ุฌูŽุงุกูŽ ุฃูŽุญูŽุฏูŒ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ู’ุบูŽุงุฆูุทู ุฃูŽูˆู’ ู„ุงูŽู…ูŽุณู’ุชูู…ู ุงู„ู†ูู‘ุณูŽุงุกูŽ ููŽู„ูŽู…ู’ ุชูŽุฌูุฏููˆุง ู…ูŽุงุกู‹ ููŽุชูŽูŠูŽู…ูŽู‘ู…ููˆุง ุตูŽุนููŠุฏู‹ุง ุทูŽูŠูู‘ุจู‹ุง ููŽุงู…ู’ุณูŽุญููˆุง ุจููˆูุฌููˆู‡ููƒูู…ู’ ูˆูŽุฃูŽูŠู’ุฏููŠูƒูู…ู’ ุฅูู†ูŽู‘ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ูŽ ูƒูŽุงู†ูŽ ุนูŽูููˆู‹ู‘ุง ุบูŽูููˆุฑู‹ุง โ€œDan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau kembali dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik suci sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema`af lagi Maha Pengampun.โ€ Lihat pula ayat senada dalam QS. Al-Mรขidah/5 6 Demikian pula riwayat sahabat Ammรขr bin Yรขsir ra. yang bercerita di hadapan Umar bin al-Khaththรขb ra. bahwa dalam sebuah perjalanan ia pernah berguling-guling di atas tanah lalu shalat karena junub dan tidak mendapatkan air. Setelah kejadian ini diceritakan kepada Nabi saw, maka beliau bersabda ุฅูู†ูŽู‘ู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ูŠูŽูƒู’ูููŠูƒูŽ ู‡ูŽูƒูŽุฐูŽุงุŒ ููŽุถูŽุฑูŽุจูŽ ุงู„ู†ูŽู‘ุจููŠูู‘ ุตูŽู„ูŽู‘ู‰ ุงู„ู„ูŽู‘ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽุณูŽู„ูŽู‘ู…ูŽ ุจููƒูŽููŽู‘ูŠู’ู‡ู ุงู„ู’ุฃูŽุฑู’ุถูŽ ูˆูŽู†ูŽููŽุฎูŽ ูููŠู‡ูู…ูŽุง ุซูู…ูŽู‘ ู…ูŽุณูŽุญูŽ ุจูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽู‡ู ูˆูŽูƒูŽููŽู‘ูŠู’ู‡ู โ€œSesungguhnya cukup bagimu begini, lalu beliau pun menepukkan kedua telapak tangannya ke tanah lalu meniupnya kemudian mengusap keduanya pada wajah dan kedua telapak tangannya.โ€ Muttafaq alayh Dalam redaksi al-Bukhรขri yang lain ada tambahan ูˆูŽู…ูŽุณูŽุญูŽ ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽู‡ู ูˆูŽูƒูŽููŽู‘ูŠู’ู‡ู ูˆูŽุงุญูุฏูŽุฉู‹ โ€œdan mengusap wajah dan kedua tangannya, sekali.โ€ Sedang dalam redaksi al-Daraquthni disebutkan ุซูู…ูŽู‘ ุชูŽู…ู’ุณูŽุญู ุจูู‡ูู…ูŽุง ูˆูŽุฌู’ู‡ูŽูƒูŽ ูˆูŽูƒูŽููŽู‘ูŠู’ูƒูŽ ุฅู„ูŽู‰ ุงู„ุฑูู‘ุณู’ุบูŽูŠู’ู†ู โ€œKemudian kamu mengusap dengan keduanya yakni telapak tangan pada wajahmu dan kedua tanganmu sampai kedua pergelangan tangan.โ€ Berdasarkan QS. 4 43, QS. 5 6 dan riwayat yang disepakati al-Bukhari dan Muslim di atas, maka cara bertayammum adalah sebagai berikut Mengucap basmalah yakni bismillรขhirrahmรขnirrahรฎm sambil meletakkan kedua telapak tangan di tanah boleh di dinding kemudian meniup debu yang menempel di kedua telapak tangan kedua telapak tangan ke wajah satu kali, kemudian langsung mengusapkan ke tangan kanan lalu kiri cukup sampai pergelangan telapak tangan, masing-masing satu kali. Hal-hal yang membatalkan tayammum, adalah Semua hal yang membatalkan air suci sebelum mengerjakan shalat. Bagi yang sudah shalat lalu menemukan air untuk bersuci pada saat waktu shalat belum lewat maka ada dua pilihan kebolehan, yakni pertama, ia boleh tidak mengulangi shalatnya lagi, dan kedua, boleh juga ia berwudlu lalu shalat lagi HR. Abu Daud dan al-Nasaโ€™i. Namun jika sudah bertayammum dan belum melaksanakan shalat, maka ia wajib berwudluโ€™. HR. al-Bukhari, dari `AmranHabis masa berlakunya, yakni satu tayammum untuk satu shalat, kecuali bila shalatnya dijamaโ€™. Menurut keterangan sahabat Ibn Abbas HR. al-Daraquthni dan Ibn Umar HR. al-Bayhaqi bahwa masa berlaku tayammum hanya untuk satu kali shalat, meskipun tidak berhadats. Inilah pendapat yang lebih kuat. Tetapi ada juga yang berpendapat bahwa sebagai pengganti wudlu maka masa berlaku tayammum sama dengan masa berlaku wudlu. Narasumber utama artikel ini Syakir Jamaluddin Sumber Artikel Hits 43256

UMOuG.
  • d64s9515br.pages.dev/443
  • d64s9515br.pages.dev/423
  • d64s9515br.pages.dev/117
  • d64s9515br.pages.dev/571
  • d64s9515br.pages.dev/42
  • d64s9515br.pages.dev/655
  • d64s9515br.pages.dev/60
  • d64s9515br.pages.dev/942
  • d64s9515br.pages.dev/407
  • d64s9515br.pages.dev/905
  • d64s9515br.pages.dev/140
  • d64s9515br.pages.dev/736
  • d64s9515br.pages.dev/600
  • d64s9515br.pages.dev/305
  • d64s9515br.pages.dev/24
  • wajibkah mandi jika hasyafah dan farji hanya menempel