Buku Menyingkap Misteri Isra' Mi'raj - Terjemah Kitab Mukjizat Al-Isro' Wa Al-Mi'roj Penulis : Syaikh Muhammad bin Jamil Zainu Tebal : 116 halaman (14 x 21cm) Soft Cover Penerbit : Gema Ilmu Harga katalog 55.000 diskon 30% jadi 38.500 Mukjizat adalah hal di luar kebiasaan yang terkadang diiringi dengan tantangan (terhadap yang ingkar) secara jelas atau hanya tersamar. 78% found this document useful 9 votes8K views11 pagesDescriptionTERJEMAH KITAB TENTANG ISRO DAN MIROJ NABI MUHAMMADCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?78% found this document useful 9 votes8K views11 pagesTerjemahan Kitab Dardir Terjemahan Kitab Dardir Kisah tentang perjalanan Mi’raj Rasulullah saw ميحرل نحرل ا مس Ketika Nabi Muhammad Saw. berbaring tidur antara ingat dan tidak ingat di kamar rumah, diantara dua sahabat yaitu Hamzah dan Abu Ja’far bin Abu Thalib tiba -tiba datang Malaikat Jibril dan Mikail, kemudian diikuti Israfil membawa beliau sampai di sumur zamzam1[1][1]. Lalu Nabi diberikan kewibawaan dan kehormatan di pundaknya dan dipenuhi dada beliau dengan ilmu pengetahuan. Menurut satu riwayat bahwa Malaikat Jibril masuk ke rumah Nabi melalui atap rumah beliau yang terbuka, kemudian Jibril membelah lubang leher Nabi sampai bada paling bawah. Jibril memerintahkan Mikail untuk membawakan baskom besar berisi air zamzam untuk membersihkan dan mensucikan hati beliau dari segala kotoran dan sifat-sifat tercela kemudian membasuhnya tiga kali dengan air tersebut. Mikail bolak-balik tiga kali membawa baskom yang berisi air zamzam untuk membersihkannya kemudian yang keempat kalinya beliau membawa baskom yang berisi emas dipenuhi dengan hikmah2[2][2] dan iman, lalu dada beliau dikosongkan dan diisi dengan sifat hilm3[3][3], kesempurnaan ilmu, keyakinan yang kuat dan pasrah/menerima qodho dan qadar dari Allah. Lalu malaikat menutup/merapatkannya kembali dada Nabi yang terbelah dan menstempel dengan stempel kenabian diantara dua pundak beliau. Setelah itu, Nabi dibawa dengan kendaraan burok 4[4][4] yang mempunyai dua sayap berada di dua pahanya, yang dapat menguatkan dua kakinya. Burok merasa berat membawa Nabi, lalu Jibril berkata kepadanya, sambil meletakkan tangannya diatas pundaknya untuk 1[1][1] Bekas pukulan sayap malaikat jibril ketika ibu Nabi Ismail, Siti Hajar kehausan bersama putranya Ismail yang masih dibuaian, ditinggal berdua oleh Nabi Ibrahim di padang sahara. Siti Hajar berlari-lari kecil dari bukit Shofa ke bukit Marwah sebanyak 7 kali mencari seseorang yang membawa air untuk beliau minta dan diminumnya, kemudian datanglah Malaikat Jibril memukul tanah dengan sayapnya lalu terpancarlah air dari tanah tersebut, Siti Hajar berkata”Zam, zam air banyak yang penuh berkah, maka air terse but dinamakan air Zamzam”. 2[2][2] Para Ulama berbeda pendapat dalam menafsirkan hikmah. Imam Nawawi berpendapat bahwa yang dimaksud hikmah disini yaitu ilmu yang mencakup pengetahuan tentang Allah dan pengetahuan batin untuk mengetahui kebenaran dari-Nya lalu beliau amalkan, dan menjauhi yang bertentangan dengan kebenaran tersebut. . 3[3][3] Hilm santun antonim dari kata godhob marah tetapi terkadang semakna, dalam artian marah ketika melanggar segala sesuatu yang diharamkan oleh Allah. 4[4][4] Sejenis binatang ternak yang berwarna putih, berbadan tinggi besar diatas keledai dibawah bighol peranakan antara kuda dan keledai langkah tapak kakinya secepat penglihatan matanya dan dua telinganya bergerak-gerak, jika dia hendak naik gunung kedua kakinya naik keatas kakinya memanjang sedangkan jika turun gunung kedua tangannya yang memanjang kebawah. memberitahukannya”Tidak kah engkau merasa malu hai burok?. Demi Allah! tidak ada makhluk yang paling mulia di sisi Allah selain beliau, orang yang engkau bawa itu”. Seketika juga burok tersimpuh malu sampai bercucuran keringat lalu Nabi menaikinya. Ada yang berpendapat bahwa Nabi- nabi sebelum Nabi Muhammad saw. pernah mengendarai burok. Sedangkan menurut Sa’id bin Musayyab dan yang lainnya burok adalah kendaraan yang pernah ditumpangi oleh Nabi Ibrahim ketika beliau akan berangkat dari Syam menuju Mekkah baitul haram. Nabi berangkat dengan kendaraan burok didampingi oleh Jibril di sebelah kanan beliau , dan Mikail di sebelah kirinya. menurut Ibnu Sa’ad Jibril adalah orang yang bertugas sebagai pengendara burok, sedangkan Mikail sebagai pemegang tali burok. Berangkatlah Nabi didampingi Jibril dan Mikail dengan mengendarai burok sehingga sampai di sebuah tempat yang terdapat pohon kurma. Jibril berkata kepada Nabi “Turun dulu disini! Kemudian shalatlah!”. Maka beliau shalat melaksanakan apa yang diperintahkah kepadanya. Setela h itu, beliau naik burok . lalu Jibril bertanya kepada Nabi”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau jawab ”Tidak”, akhirnya Jibril menjelaskan bahwa tadi kamu shalat di Tayyibah5[5][5]. Kemudian Nabi melanjutkan kembali perjalanannya mengendarai burok yang berjalan dengan cepat, dengan langkah kaki secepat penglihatan matanya. Ditengah perjalanan Jibril menyuruh Nabi berhenti sejenak untuk shalat terlebih dahulu, lalu Nabi melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya . Setelah selesai, kemudian beliau bergegas naik ke atas burok kembali. Tidak lama setelah itu, Jibril bertanya lagi kepada Nabi Sebagaimana yang sebelumnya ”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau menjawab”Tidak”, lalu Jibril memberikan jawaban bahwa tadi kamu shalat di Madyan6[6][6]. Kemudian Nabi melanjutkan kembali perjalanannya mengendarai burok sehingga sampai di suatu tempat, lalu Jibril menyuruh Nabi berhenti untuk shalat di tempat tersebut. Akhirnya beliau menuruti apa yang diperintahkan Jibril kepadanya. Setelah selesai shalat, beliau langsung naik burok untuk melanjutkan perjalanan. Kemudian tidak lama setelah itu, Jibril bertanya kembali kepada Nabi sebagaimana pertanyaan sebelumnya”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau menjawab”Tidak”, lalu Jibri l memberikan jawaban bahwa tadi kamu shalat di Thursina7[7][7]. Kemudian Nabi ditemani oleh Jibril dan Mikail dibawa oleh burok untuk melanjutkan perjalanan sampai di suatu tempat yang nampak dengan jelas istana-istana negeri Syam. lalu Jibril menyuruh Nabi berhenti untuk shalat di tempat tersebut. Akhirnya beliau menuruti apa yang diperintahkan Jibril kepadanya. Setelah selesai shalat, beliau langsung naik burok untuk melanjutkan perjalanan. Kemudian tidak lama setelah itu, Jibril bertanya kembali kepada Nabi 5[5][5] Yaitu Madinah Al-Munawwarah disebut Tayyibah karena tempatnya yang dianggap baik dan suci, yang menjadi tujuan hijrah kaum muslimin mekkah , dan disini pula tempat turunnya wahyu. 6[6][6] Nama satu perkampungan yang terlatak di depan kota Gujjah dekat pohon yang dijadikan tempat berteduh dan berlindung oleh Nabi Musa ketika keluar dari mesir takut dari kejaran Fira’un . 7[7][7] Thursina atau Thursinin sebagaimana terdapat dalam surat At-Tin , yaitu nama suatu gunung yang terkenal di syam , tapi ada juga yang mengatakan bahwa Thur itu adalah nama gunung sedangkan sina itu nama lembah. Di Thursina ini nabi musa menerima wahyu dari Allah, dan beliau dapat kesempatan untuk dapat berkomunikasi langsung dengan-Nya. sebagaimana pertanyaan sebelumnya”Taukah kamu? dimana tadi kamu shalat?”. Beliau menjawab”Tidak”, lalu Jibril memberikan jawaban bahwa tadi kamu shalat di Baitlehm8[8][8]. Ketika Nabi melakukan perjalanan diatas burok tiba-tiba beliau melihat Ifrit9[9][9] yang hendak menghampirinya dibelakang beliau dengan membawa obor di tangannya, setiap kali Nabi melirik ke arah ifrit tersebut, dia membalas memandang beliau. Jibril bertanya kepada Nabi”Maukah aku ajarkan kepadamu beberapa kata yang dapat kamu ucapkan, dan apabila kamu mengucapkannya niscaya obor yang ada di tangan ifrit tersebut akan padam, dan dia akan jatuh tersungkur binasa?”. Beliau menjawab”Ya mau”, katakanlah! A ku berlindung kepada dzat Allah yang mulia dan dengan kalimah-kalimah allah yang sempurna yang tidak akan melampui batas bagi orang yang shaleh, tidak juga bagi orang yang jahat apabila mengucapkannya, dari suatu kejahatan yang turun dari langit, kejahatan yang naik ke langit, kejahatan yang bertebaran di bumi, dan kejahatan yang keluar dari bumi, dan dari berbagai fitnah malam dan siang, dari kejahatan jalan-jalan malam dan siang kecuali satu jalan yang mengantarkan kepada kebaikan. Ya Rahman! Akhirnya obor yang dibawa oleh Ifrit itu padam dan dia jatuh tersungkur binasa. Kemudian Nabi bersama Jibril dan Mikail melanjutkan perjanannya kembali, sampai tiba di suatu kaum yang sedang menanam tanaman. Tidak lama kemudian, mereka dapat memanennya mengambil hasil panen, setelah diambil hasil panennya, tanaman tersebut kembali seperti semula seperti sebelum panen. Lalu Nabi bertanya kepada Jibril “Apa ini?” Jibril menjawab mereka adalah orang -orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah. Sesuatu yang mereka infakkan maka Allah akan menggantinya. Lalu beliau mencium bau harum, karena merasa penasaran akhirnya beliau menanyakan hal tersebut kepada Jibril “Harum bau apa ini?” dia menjawab”Itu harum baunya Masyithoh, seorang pembantu kerajaan fir’aun yang kerjanya adalah menyisir rambut anak perempuannya fira’un”. Ketika dia sedang menyisir rambut putri fira’un tiba -tiba sisirnya jatuh, dengan spontan masyithoh mengucapkan” Bismillahi” terdengarlah perkataan tersebut oleh putri fira’un, karena merasa ayahnya telah ditipu selama ini diam-diam beriman kepada Allah lalu dia berkata kepada Masyithoh”Akan aku beritahukan kejadian ini kepada ayahku? Dengan lantang dan penuh keyakinan masyithoh menjawab”Ya, silahkan!”, tidak lama kemudian fir’aun memanggil masyithoh untuk menghadapnya, setelah masyithoh menghadap, fira’un berkata kepadanya”Apakah kamu mempunyai tuhan selainku?” masyithoh menjawab ”Ya, tuhanku dan tuhanmu adalah Allah. Konon wanita Masyithoh tersebut mempunyai 2 anak dan seorang suami. Fi ra’un merayu dia dan suaminya untuk meninggalkan agamanya, akan tetapi keduanya menolak ajakan tersebut. Fir’aun berkata kepadanya “Sungguh saya akan membunuh kalian berdua”. Lalu masyithoh meminta kepada fir’aun seraya berkata “Merupakan suatu kebaikan darimu atas kami, apabila kamu membunuh kami maka kuburkanlah jasad kami di satu kuburan”. Lalu fira’un berkata”Ini upahmu dari kami yang menjadi hakmu”. Kemudian dia memerintahkan kepada prajuritnya untuk membawakan katel besar dari tembaga lalu panaskan sampai benar-benar panas, setelah panas, masyitoh dan putra-putranya dilemparkan kedalamnya katel besar tesebut. Satu persatu mereka dilemparkan sampai giliran putranya yang paling kecil yang masih disusui oleh ibunya. Dia berkata”hai ibuku lemparkan saja aku dan janganlah engkau ragu-ragu karena 8[8][8] Yaitu nama perkampungan yang terletak di depan Baitul Muqoddas, disebut Baitlehm karena disana nabi musa lahir dari perut Ibunya tanpa mengandung terlebih dahulu. 9[9][9] Yaitu jin yang sangat kuat dan jorok. Terjemahan Kitab Dardir Mi. jd asikin. 331228393-Terjemah-Kisah-Isra-Mi-Raj. Muhamad Zaki. kisah isro miraj. kisah isro miraj. enuh. Terjemahan Kitab Dardir. Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.pdf. Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad SAW.pdf. Oryza NurFa. Terjemah Shahih Muslim. Uploaded byFaisal Muhaidin 0% found this document useful 0 votes19 views1 pageDescriptionAgama IslamCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOC, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?Is this content inappropriate?Report this Document0% found this document useful 0 votes19 views1 pageIsra' Mi'rajUploaded byFaisal Muhaidin DescriptionAgama IslamFull descriptionJump to Page You are on page 1of 1Search inside document Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel the full document with a free trial!Continue Reading with Trial

DownloadGratis 408 Buku PDF Bertema Fiqih Lengkap Download 250 Lebih Kitab Tafsir PDF Lengkap Dalam arti, beliau mengalami apa yang disebut Syaikh Muhammad Mutawalli As-Sya'rawi sebagai Ira'ah (diperlihatkan), meski pada tahapan rukyah lain Rasulullah Saw. disebut dengan kata Ra'a (benar-benar melihat) Allah. ===== JUDUL KITAB: Al-Isra' wal Mi'raj

الحمد لله والصلاة والسلام على رسول اللهSegala puji bagi Allah, selawat serta salam untuk utusan Allahوبعد، فهذه كلمات جمعتها على قصة المعراجDan setelah itu, ini adalah kata-kata yang aku kumpulkan untuk kisah mikrajرجاء أن ينتفع بها من يتصدى إلى قراءتها ممن هو قاصر مثلىkarena berharap agar bermanfaat bagi orang yang ingin membacanya dari orang-orang yang kurang sepertikuجمعتها من الوجوه التي ذكرها مؤلفها العلامة النجم الغيطي رضي الله عنه بعد ذكر القصةYang aku kumpulkan dari versi-versi yang di sebut oleh pengarang yaitu, Al allamah anajmu al ghoithi ra. setelah menyebut kisahومتي قلت المؤلف فهو المرادDan ketika aku mengatakan pengarang maka ialah yang dimaksudومن شرح العلامة القليوبيDan penjelasan Al allamah Al qolyubi وغيرهما ومما يفتح الله تعالى بهDan selain keduanya yang dimudahkan oleh Allah مع عدم التطويل المؤدي للسامةSerta tanpa melebarkan yang mengakibatkan bosanفأقول وأنا أفقر عبيد الله تعالى حليف التقصير أحمد بن محمد الدرديرMaka aku berkata, dan saya adalah hamba Allah yang paling fakir, yang tersumpah kekurangan, yaitu Muhammad Dardirقال مؤلفه نفعنا الله ببركاته بعد أن تكلم على بعض فوائد اية سبحان الذي أسرى بعبده إلخ واية والنجم إذا هوىPengarang kirab berkata -semoga Allah memberi manfaat kita dengan keberkahannya- setelah berbicara tentang sebagian faedah-faedah ayat “mahasuci Tuhan yang menjalankan hambanya” dst. dan ayat demi bintang tatkala terbenamوحيث انتهى الكلام على ذكر بعض فوائد هذه الأيات الشريفة فلنسف القصة عل نسق واحدDan ketika selesai membicarakan tentang sebagian faidah ayat-ayat ini, maka hendaknya kita menjelaskan kisah berdasarkan satu runtutanوإن كانت مأخوذة من أحاديث متعددةWalaupun diambil dari beberapa hadis yang bermacam-macamلتكون أبهج للسامعين وأنعش لقلوب المؤمنينAgar kisah itu lebih indah di para pendengar, dan lebih membangunkah bagi hati-hati orang yang berimanونتكلم على بعض فوائدها إن شاء الله تعالى فنقولDan kita akan membicarakan sebagian faedahnya insya Allah, maka kami mengucapkanBismillahirrahmaanirrahfimKetika Nabi sedang berada di Hijr Isma’il yang terletak di dekat Ka’bah dengan posisi terlentang di antara sepasang kaki, tiba-tiba Jibril dam Mika’il yang ditemani oleh satu malaikat lain mendatangi beliau. Mereka menggotong tubuh beliau. Dan setelah membawakan air zamzam, mereka meletakkan tubub beliau dalam posisi telentang dengan punggung di bawah, Jibril lalu meminta tolong mereka mengurus suatu riwayatkan disebutkan, atap rumah Nabi dilubangi. Setelah turun, Jibril membedah lehernya sampai ke perut bagian bawah.“Ambilkan aku satu baskom berisi air zamzam untuk membersihkan hatinya, dan melapangkan dadanya”, kata Jibril kepada temannya si Mika’ mengeluarkan hati Nabi Jibril kemudian membasuhnya sebanyak tiga kali. Ia membersihkan semua kotoran yang ada padanya. Setelah ikut membantu Jibril membawakan baskom berisi air zamzam berganti-ganti sebanyak tiga kali, Mika’il lalu membawakan sebuah baskom terbuat dari emas yang berisi penuh dengan hikmah dan iman. Setelah menuangkan sifat santun, ilmu, keyakinan, dan Islam ke dalam dada Nabi Jibril kemudian mengatupkannya kembali. Dan setelah Jibril memasang cap kenabian pada sepasang lengan Nabi didatangkanlah Buraq lengkap dengan kendali dan tali kekang, seekor binatang berwarna putih yang tingginya lebih daripada keledal dan lebih pendek daripada bighal. Ia meletakkan kukunya di ujung matanya seraya menggoyang-ngoyangkan sepasang telinganya. Ketika melintasi sebuah gunung, Buraq menaikkan sepasang kakinya, dan ketika turun la mengangkat sepasang tangannya. Binatang ini memiliki sepasang sayap pada pahanya yang digunakan mencengkram oleh kakinya. Jibril merasa tidak berkenan terhadap Buraq. Dan seraya meletakkan tangannya pada bibir binatang ini, Jibril berkata “Apakah kamu tidak merasa malu, wahai Buraq? Demi Allah, sekarang ini kamu akan dikendarai oleh seorang makhluk yang paling dimuliakan oleh Allah.”Mendengar itu Buraq merasa malu, sehingga sekujur tubuhnya bercucuran keringat. Nabi kemudian menaikinya, dan para nabi sebelum beliau biasa menaiki Buraq. Kata Sa’id bin al-Musayyab dan lainnya, Buraq adalah binatang yang biasa ditunggangi oleh nabi Ibrahim ketika ia menuju ke Bait-ulHaram atau Ka’ Nabi dengan diapit oleh Jibril di sebelah kanan, dan oleh Mika’il di sebelah kiri. Kata Ibnu Sa’ad, yang membantu Nabi menaiki Buraq adalah Jibril, dan yang memegang kendalinya adalah Mika’il. Mereka terus bergerak hingga tiba di sebuah tanah yang terdapat banyak pohon kurma.“Turunlahdan shalatlah di sini”, kata Jibril kepada Nabi. Setelah menunaikan shalat, Nabi segera menaiki Buraq lagi. “Anda tahu, di mana tadi anda shalat?”, tanya Jibril kepada Nabi “Tidak”, jawab beliau.“Tadi anda shalat di Madyan, di dekat pohon Musa”, kata Jibril menjelaskan. Buraq terus bergerak dengan posisi menukik turun membawa Nabi seraya meletakkan kukunya ke dekat mata. “Turunlah, dan shalatlah di sini”, kata Jibril kepada Nabi Setelah menunaikan shalat, Nabi segera menaiki Buraq lagi. “Anda tahu, di mana tadi anda shalat?” tanya Jibril kepada Nabi “Tidak’, jawab beliau.“Tadi anda shalat di bukit Tursina, tempat di mana Allah dahulu pernah berfirman secara langsung kepada Musa”, kata Jibril menjelaskan. Selanjutnya rombongan tiba di sebuah tanah lapang yang memperlihatkan dengan jelas beberapa bangunan istana Syiria.“Turunlah, dan shalatlah di sini”, kata Jibril kepada Nabi Setelah menunaikan shalat, Nabi segera menaiki Buraq lagi. Buraq terus bergerak dengan posisi menukik turun membawa Nabi “Anda tahu, di mana tadi anda shalat?” tanya Jibril kepada Nabi “Tidak”, jawab beliau.“Tadi anda shalat di Bait Lahem, tempat di mana Isa bin Maryam dilahirkan”, kata Jibril sedang mengendarai Buraq itulah, Nabi tiba-tiba melihat seekor Ifrit dari golongan Jinn yang sedang membawa sebatang obor. Dan begitu menoleh ke belakang, beliau bisa melihatnya.“Aku ingin mengajarkan kepada anda beberapa kalimat yang kalau anda baca, maka obor itu akan padam dan si Ifrit akan lari terbirit-birit”, kata Jibril kepada Nabi “Baiklah”, kata beliau.“Bacalah A’udzu bi wajhillah-il-karimi wa bi kalimitillah-it-tammat-il-lati ia yujawizuhunna birrun wa la fasiqun min syarri ma yunzzalu min-as-sama’i, wa min syarri ma ya’ruju fiha, wa min syarri ma dzara’a fil-ardhi, wa min syarri ma yakhruju minha, wa min fitan-il-laili wan-nahari, wa min thawariq-il-laili wan nahari, illa thariqan yathruglqu bi khairin, ya Rahman. Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Dermawan dengan menggunakan kalimat-kalimat Allah yang tidak mampu dilewati oleh orang yang baik maupun orang yang jahat dari keburukan sesuatu yang diturunkan dari langit, dari keburukan sesuatu yang naik ke sana, dari keburukan sesuatu yang tertinggal di muka bumi, dari keburukan sesuatu yang keluar daripadanya, dari fitnah-fitnah waktu malam maupun siang, dan dari bencana-bencana malam maupun siang, kecuali bencana yang membawa suatu kebajikan, wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”Begitu Nabi selesai membacanya, si ifrit lari tungganglanggang sehingga ia jatuh terjerembab, dan obornya pun terus melanjutkan perjalanan sehingga mereka mendapati beberapa orang yang menanam dan sekaligus mengetam pada satu hari yang sama. Setiap kali selesai mengetam, maka tanaman akan kembali lagi untuk siap diketam. Begitu seterusnya.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi kepada Jibril.“Mereka adalah orang-orang yang pernah berjihad pada jalan Allah ta’ala, sehingga balasan untuk satu amal kebajikan mereka dilipat-gandakan menjadi tujuh ratus kali. Dan harta yang pernah mereka sumbangkan diganti oleh Allah”, jawab Nabi mencium aroma yang sangat harum.“Aroma apa ini, wahai Jibril?”, tanya Nabi kepada Jibril.“Ini adalah aroma Masyithah binti Fir’aun dan putra-putranya”, jawab Jibril. “Pada suatu hari ketika sedang menyisiri putri Fir’aun, tiba-tiba sisirnya terjatuh. “Dengan menyebut nama Allah, celakalah Fir’aun”, kata Masyithah dengan spontan.“Jadi anda punya Tuhan selain ayahku, ya?” tanya si kecil putri Fir’aun. “Ya”, jawab Masyithah berterus terang.“Kalau begitu, apakah aku boleh memberitahukan hal ini kepada ayahku?”, tanyanya. “Boleh”, jawab Masyithah dengan kecil tersebut kemudian memberitahukan hal itu kepada ayahnya. Seketika Masyithah dipanggil Fir’aun.“Benarkah kamu punya Tuhan selain aku?”, tanya Fir’aun.“Benar”, jawab Masyithah. “Tuhanku dan Tuhan anda adalah Allah.”Masyithah punya dua orang anak dan seorang suami. Fir’aun menyuruh untuk mendatangkan mereka. Ia membujuk Masyithah dan suaminya supaya mereka keluar dari agama Islam. Tetapi mereka menolak.“Bagaimana kalau aku akan membunuh kalian berdua?”, tanya Firaun mengancam.“Baik, silahkan saja terserah anda. Tetapi tolong nanti kuburkan mayat kami di dalam satu liang lahat”, jawab Masyithah.“Baik, akan aku penuhi permintaanmu itu”, kata Fir’ kemudian menyuruh untuk membawakan sebuah baskon berukuran sangat besar yang terbuat dari timah. Dan setelah dipanaskan dengan air yang sangat mendidih, ia menyuruh Masyithah dan keluarganya untuk memasukinya. Satu persatu mereka memasuki bejana tersebut. Dan ketika tiba giliran anak bungsunya yang masih menyusu, tiba-tiba ia berkata“Wahai bunda, ayo masuklah dan jangan ragu-ragu, karena anda di pihak yang benar.”Tak pelak Masyithah keluarganya pun akhirnya sama masuk ke dalam bejana dari timah berisi air yang sangat mendidih Ibnu Sa’id, ada empat orang yang sudah bisa berbicara ketika masih berada dalam ayunan yakni anak Masyithah, saksi nabi Yusuf, anaknya si Juraij, dan Isa putra Nabi mendapati beberapa orang yang tengah memecahkan kepala sendiri. Dan setelah memar sampai hancur, keadaannya kembali lagi seperti semula. Hal itu terus mereka lakukan tanpa bosan-bosan sedikit pun.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang kepalanya terasa berat untuk diajak shalat fardhu”, jawab Jibril,Kemudian Nabi mendapati beberapa orang yang tubuhnya bagian depan maupun bagian belakang sama-sama tambahan. Mereka sedang digembalakan laksana sekawanan unta dan domba. Mereka memakan buah dhari’, buah zaqqum, dan batu-batu dari neraka Jahannam.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang tidak mau menunaikan zakat hartanya, dan Allah sama sekali tidak berbuat zalim kepada mereka”, jawab Nabi mendapati beberapa orang yang di depan mereka ada daging matang di dalam sebuah periuk, dan di dekat mereka juga ada daging busuk, tetapi mereka justru memilih memakan daging yang busuk dan membiarkan daging yang matang.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah termasuk umat anda yang sebenarnya mereka sudah memiliki seorang istri baik-baik dan halal, tetapi mereka justru lebih suka memilih menggauli wanita pelacur, bahkan menginap di rumahnya sampai pagi”, jawab Nabi mendapati sebilah papan kayu di tepi jalan yang selalu membuat robek pakaian setiap orang yang melewatinya.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah seperti perumpamaan beberapa orang dari umat anda yang gemar duduk-duduk iseng di pinggir jalan untuk mengganggu orang lain yang lewat. Mereka suka menghalang-halangi dari jalan Allah”, jawab Nabi melihat seseorang yang sedang berenang di sebuah sungai darah seraya menelan batu.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah seperti perumpamaan seseorang yang suka memakan harta riba”, jawab Nabi mendapati seseorang yang tengah mengumpulkan setumpuk kayu bakar yang tidak kuat dipikulnya, tetapi ia justru terus menambahinya.“Apa itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah seseorang dari umat anda yang mendapat beberapa amanat dari orang lain. Sebenarnya ia sudah tidak sanggup mengembannya, tetapi masih terus meminta amanat-amanat yang lain”, jawab Nabi mendapati beberapa orang yang sedang menggunting bibir dan lidahnya dengan menggunakan gunting dari besi. Dan setiap kali sudah tergunting bibir dan lidahnya itu kembali utuh lagi seperti sedia kala tanpa ada bekas luka, dan begitu seterusnya.“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu adalah para muballigh yang suka menebarkan fitnah. Mereka itu termasuk umat anda yang pandai mengatakan apa yang tidak mereka lakukan”, jawab Nabi mendapati beberapa orang yang memiliki kuku terbuat dari timah yang mereka gunakan untuk mencakarcakar muka dan dada mereka sendiri.“Sjapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang suka memakan daging orang lain, dan suka menyerang kehormatan-kehormatannya”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tiba-tiba ada yang memanggil dari arah kanan“Wahai Muhammad, lihat aku. Aku ingin bertanya kepadamu.” Tetapi beliau tidak mau menjawabnya.“Siapa orang itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Yang memanggil anda tadi adalah seorang Yahudi. Kalau saja anda tadi menjawabi panggilannya, niscaya umat anda akan menjadi orang-orang Yahudi”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tiba-tiba ada yang memanggil dari arah kiri“Wahai Muhammad, lihat aku. Aku ingin bertanya kepadamu.” Tetapi beliau tidak mau menjawabinya.“Siapa orang itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Yang memanggil anda tadi adalah seorang Nashrani. Kalau saja anda tadi menjawabi panggilannya, niscaya umat anda akan menjadi orang-orang Nashrani”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, ada seorang Wanita yang tampak sepasang lengannya terbuka dan ia memiliki segala kecantikan yang diciptakan oleh Allah mengatakan kepada beliau“Wahai Muhammad, lihat aku. Aku ingin bertanya kepadamu. Tetapi beliau tidak menoleh ke arahnya. “Siapa wanita itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Wanita itu tadi adalah perumpamaan dunia. Kalau saja anda tadi menjawabi panggilannya, niscaya umat anda akan lebih memilih dunia daripada akhirat”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tibatiba ada seorang kakek yang memanggil beliau seraya menjauh dari jalan. Ia mengatakan “”Kemarilah, wahai Muhammad.”“Jangan mau, teruslah berjalan, wahai Muhammad”, kata Jibril.“Siapa orang itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu tadi adalah Iblis sang musuh Allah yang ingin supaya anda cenderung kepadanya”, jawab Nabi tengah bergerak meneruskan perjalanan, tiba-tiba ada seorang nenek yang memanggil beliau dari tepi jalan “Wahai Muhammad, tunggu aku. Aku ingin bertanya kepadamu.” Tetapi beliau sama sekali tidak mau menoleh ke arahnya.“Siapa wanita itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Itu tadi adalah perumpamaan sisa umur dunia. Jadi sisa umur dunia adalah seperti umur si nenek yang sudah tua renta tersebut”, jawab Nabi bergerak meneruskan perjalanan, hingga akhirnya tiba di Bait-ul-Maqdis. Beliau memasukinya dari pintu sebelah kanan. Setelah turun dari Buraq, beliau segera menambatkan binatang Ini di dekat pintu masjid, tempat yang dahulu pernah digunakan oleh para nabi untuk menambatkan binatang kendaraan dalam suatu riwayat, bahwa sesungguhnya Jibril menghampiri seonggok batu besar. Begitu meletakkan jarijarinya, seketika batu tersebut hancur-lebur dengan mengeluarkan suara cukup keras, sehingga membuat terkejut Buraq yang sedang memasuki masjid dari pintu yang terkena sinar matahari. Beliau dan Jibril sempat shalat sendiri-sendiri dua rakaat. Tidak lama kemudian tiba-tiba sudah berkumpul beberapa orang yang belakangan beliau tahu bahwa mereka itu adalah para nabi. Mereka ada yang sedang berdiri, ada yang sedang ruku’, dan ada yang sedang bersujud. Setelah seruan adzan dikumandangkan dan diteruskan dengan seruan igamat, mereka pun berdiri dengan membentuk beberapa shaf. Mereka sedang menunggu yang akan menjadi imam mereka. Tiba-tiba Jibril memegang tangan Nabi seraya memberi isyarat supaya beliau maju ke depan sebagai imam. Dan beliau pun shalat dua rakaat menjadi imam dari Ka’ab, Jibril memberitahu para malaikat. Mereka pun sama turun berbondong-bondong dari langit. Selanjutnya Allah mengumpulkan semua rasul dan nabi untuk ikut bergabung. Nabi. pun shalat menjadi imam para malaikat serta para rasul.“Wahai Muhammad, anda tahu siapa yang tadi sama shalat di belakang anda?”, tanya Jibril kepada Nabi begitu selesai shalat.“Tidak”, jawab Nabi.“Mereka tadi adalah seluruh nabi yang pernah diutus oleh Allah s, ”, jawab Nabi mendengar setiap nabi memuji Tuhannya dengan puji-pujian yang sangat indah.“Kalian semua memuji Tuhan kalian, dan aku pun selalu memuji Tuhanku”, kata Nabi bersabda “Segala puji kepunyaan Allah yang telah mengutusku dengan membawa rahmat bagi seru sekalian alam dan bagi seluruh umat manusia untuk memberi khabar gembira dan menyampaikan peringatan. Allah-lah yang telah menurunkan al-Qur’an kepadaku sebagai penjelasan bagi segala sesuatu. Allah telah menjadikan umatku sebagai umat terbaik yang ditampilkan untuk manusia. Allah menjadikan umatku sebagai umat yang juga menjadikan umatku sebagai yang pertama sekaligus yang terakhir. Allah telah melapangkan dadaku, menghilangkan noda dosa dariku, mengangkat derajatku, dan menjadikan aku sebagai sang pembuka yang paripurna.”Nabi Ibrahim pernah mengatakan “Berkat hal itulah Muhammad telah memuliakan kalian.”Tiba-tiba Nabi merasa kehausan yang teramat sangat. Jibril segera membawakan untuk beliau sebuah bejana berisi khamar dan sebuah bejana lagi berisi susu. Dan ternyata beliau memilih bejana yang berisi susu untuk diminum.“Anda telah memilih yang fitrah”, kata Jibril kepada Nabi. “Seandainya tadi anda memilih meminum khamar, niscaya umat anda akan suka melakukan sesuatu yang sia-sia, dan di antara mereka tidak ada yang akan mengikuti anda kecuali hanya sedikit saja.”Disebutkan dalam suatu riwayat, sesungguhnya bejana yang dibawa oleh Jibril ada tiga. Dan bejana yang ketiga berisi air.“Seandainya tadi anda memilih air, niscaya umat anda akan tenggelam.”Disebutkan dalam suatu riwayat, bahwa salah satu di antara tiga bejana yang disodorkan kepada Nabi adalah bejana berisi madu, bukan air. Dan sesungguhnya beliau melihat beberapa bidadari dari sisi kanan batu besar. Beliau mengucapkan salam, dan mereka pun menjawabnya. Beliau bertanya, dan mereka pun memberikan jawaban yang menyenangkan Nabi dibawa oleh Jibril menjalani peristiwa mi’raj. Ikut dalam perjalanan ini ialah arwah-arwah anak cucu Adam. Seluruh makhluk tidak pernah melihat yang lebih indah daripada peristiwa mi’raj. Di sana ada perhiasan dari perak dan dari emas yang berasal dari surga Firdaus. Di sebelah kanan dan kiri, beliau diapit oleh rombongan dan Jibril naik hingga tiba di salah satu pintu langit dunia yang bernama pintu Hifzhah. Di sana ada malaikat yang bernama Isma’il, penjaga langit dunia. Malaikat penghuni udara ini sama sekali tidak pernah naik ke langit, dan juga sama sekali tidak pernah turun ke bumi, kecuali hanya pada hari ketika Nabi wafat. Di hadapannya ada tujuh puluh ribu malaikat yang masing-masing mereka memiliki serdadu sebanyak tujuh puluh ribu malaikat meminta dibukakan pintu langit tersebut.“siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaikbaik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah nabi Adam bapak seluruh umat manusia yang bentuknya sama seperti bentuk ketika Allah ta’ala menciptakannya. Arwah-arwah para nabi berikut orang-orang mu’min keturunannya diperlihatkan dengan jelas kepada Nabi Beliau bersabda “Roh yang baik, dan jiwa yang baik. Tolong jadikan mereka di surga tertinggi.”Lalu diperlihatkan dengan jelas kepada Nabi arwah-arwah anak cucu keturunan nabi Adam yang kafir. Beliau bersabda “Roh yang buruk, dan jiwa yang buruk. Tolong jadikan mereka di neraka Sijjin.”Dari sebelah kiri Nabi melihat sosok hitam, dan sebuah pintu yang mengeluarkan bau sangat busuk. Begitu melihat ke sebelah kanan ia tampak tersenyum, tetapi begitu melihat dari sebelah kiri ia tampak bersedih dan menangis. Nabi mengucapkan salam kepadanya. Dan setelah menjawab salam beliau ia mengatakan dengan penuh semangat “Selamat datang seorang putra yang saleh, Nabi yang saleh.”Lalu Nabi bertanya Yaa Jibril, siapa Dia?Jibril menjawab “Dia itu adalah moyang anda si Adam, dan sosok hitam tadi adalah jiwa anak cucunya. Golongan kanan di antara mereka adalah calon penghuni surga, dan golongan kiri di antara mereka adalah calon penghuni neraka. Begitu memandang ke arah kanan ia tersenyum dan merasa gembira, dan begitu melihat ke arah kiri ia bersedih dan menangis. Pintu yang terletak di sebelah kiri adalah pintu Jahannam. Begitu melihat anak cucunya yang memasukinya, ia menangis dan bersedih.”Selanjutnya Nabi berlalu dengan tenang, dan mendapati orang-orang yang suka memakan harta riba serta harta anakanak yatim, para pezina, dan yang lain. Bentuk mereka sangat buruk. Kemudian Nabi naik ke tingkat langit yang kedua. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu. “Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah kedua putra sang bibi, yakni Isa bin Maryam dan Yahya bin Zakariyya Pakaian dan rambut keduanya sangat mirip satu sama lain. Bersama mereka beberapa kaum pengikutnya. Ternyata rambut nabi Isa keriting, postur tubuhnya tinggi besar, kulitnya putih ke merah-merahan. Ia mirip dengan “Urwah bin Mas’ud ats-Tsaqafi. Nabi mengucapkan salam kepada Isa dan Yahya. Dan setelah menjawabi salam beliau, mereka mengucapkan “Selamat datang, wahai saudara yang saleh dan seorang Nabi yang saleh.” Mereka juga mendoakan kebaikan untuk Nabi naik ke tingkat langit yang ketiga. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaikbaik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Yisuf bersama beberapa orang dari mengucapkan salam kepada Yusuf. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang, Wahai saudara yang saleh dan seorang Nabi yang saleh.” Ia juga mendoakan kebaikan untuk beliau. Ternyata Yusuf diberi separo ketampanan seluruh umat suatu riwayat disebutkan, sesungguhnya Yusuf adalah makhluk Allah yang paling tampan. Ia laksana bulan di malam purnama di sekeliling bintang-bintang.“Siapa ini, wahai Jibril?”, tanya Nabi. “Saudara anda si Yusuf”, jawab Nabi naik ke tingkat langit yang keempat. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu, “Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Idris yang telah dikarunia oleh Allah sebuah kedudukan yang sangat mengucapkan salam kepada Idris. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang wahai saudara yang saleh dan seorang nabi yang saleh.” Ia juga mendoakan kebaikan untuk Nabi naik ke tingkat langit yang kelima. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril. “Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Harun yang separo jenggotnya berwarna putih dan separonya lagi berwarna hitam. Saking tingginya sampai-sampai ia terkena pukulan lutut Harun. Ia dikelilingi oleh kaumnya orang-orang Bani Isra’ mengucapkan salam kepada Harin. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang, wahai saudara yang sholih dan seorang nabi yang sholih.”Ia juga mendoakan kebaikan untuk beliau.“Siapa ini, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Ini adalah orang yang sangat dicintai oleh kaumnya. Namanya Harun bin Imran”, jawab Nabi naik ke tingkat langit yang keenam. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibril”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya. “Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Nabi & melewati seorang nabi berikut rombongan nabi yang lain serta beberapa orang, melewati seorang nabi berikut rombongan nabi yang lain serta suatu kaum, dan juga melewati seorang nabi berikut rombongan para nabi yang tidak ada siapa pun selain Nabi melewati rombongan besar yang jumlahnya sangat banyak sehingga menutupi kaki langit.“Siapa itu?”, tanya Nabi.“Itu adalah Musa dan kaumnya”, jawab Jibril, “Tetapi coba anda angkat kepala anda.”Beliau melihat ada rombongan yang juga sangat besar sehingga menutupi dua ujung kaki langit.“Siapa mereka?”, tanya Nabi.“Mereka adalah umat anda”, jawab Jibril. “Selain mereka, masih ada tujuh puluh ribu orang yang akan masuk surga tanpa dihisab.”Begitu Nabi dan Jibril sudah masuk, ternyata itu adalah Musa bin “Imran, seseorang postur tubuhnya cukup tinggi dengan rambut yang sangat mengucapkan salam kepada Musa Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang, wahai saudara yang saleh dan seorang Nabi yang saleh.” Ia juga mendoakan kebaikan untuk beliau. Miisa berkata “Orang-orang mengira aku adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Ternyata orang ini lebih dimuliakan oleh Allah.”Begitu Nabi telah lewat, Musa menangis.“Kenapa anda menangis?”, tanya malaikat.“Aku menangis karena sepeninggalanku akan ada seorang anak muda yang diutus yang umatnya lebih banyak masuk surga daripada umatku. Orang-orang Bani Isra’il mengira aku adalah manusia yang paling dimuliakan oleh Allah. Ternyata seorang dari anak cucu Adam ini telah menggantikan aku di dunia, dan aku sudah berada di akhirat. Kalau ia hanya sendirian aku tidak peduli. Tetapi ia bersama umatnya.”Kemudian Nabi naik ke tingkat langit yang ketujuh. Jibril meminta dibukakan pintunya.“Siapa ini?”, tanya yang ada di balik pintu.“Jibri?”, jawab Jibril.“Siapa yang bersama anda?”, tanyanya.“Muhammad”, jawab Jibril.“Apakah ia sudah diutus?”, tanyanya.“Ya”, jawab Jibril.“Selamat datang, seorang saudara dan khalifah, sebaik-baik saudara, dan sebaik-baik khalifah. Sebaik-baik orang yang datang telah datang”, lalu membukakan pintu untuk Nabi dari Jibril Dan begitu mereka sudah ada di dalam, ternyata itu adalah Ibrahim sang kekasih Allah. Ia sedang duduk di dekat pintu surga di atas kursi dari emas seraya menyandarkan punggungnya pada Baitul-Ma’mur. Ia ditemani beberapa mengucapkan salam kepada Ibrahim. Dan setelah menjawabi salam beliau, ia mengucapkan “Selamat datang wahai saudara yang sholih dan seorang nabi yang sholih.”Selanjutnya Ibrahim berkata kepada Nabi “Suruh umatmu untuk sebanyak mungkin menanam tanaman surga, karena tanah surga itu sangat subur dan luas.”“Apa itu tanaman surga?”, tanya Nabi.“Yaitu ucapan La haula wa Ia quwwata illa billah-il-aliyy-il’azhim Tidak ada daya serta kekuatan sama sekali tanpa pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung”, jawab riwayat lain disebutkan, Ibrahim berkata kepada Nabi “Sampaikan salamku kepada umatmu, dan beritahu mereka bahwa tanah surga itu indah, airnya tawar, dan tanamannya ialah kalimat Subhanallahi wal-hamdulillahi wa Ia ilaha illallahu wallahu akbar Maha Suci Allah, segala puji kepunyaan Allah, tidak ada Tuhan selain Allah, dan Allah Maha Besar.”Di dekat Ibrahim ada serombongan orang yang tengah duduk dengan wajah putih bersih laksana kertas, dan juga ada serombongan orang yang ada sesuatu pada warna wajah mereka. Rombongan orang yang akhir ini berdiri lalu memasuki sebuah sungai. Setelah mandi di sana, mereka keluar dan dengan muka yang agak bersih. Lalu mereka memasuki sebuah sungai yang lain. Setelah mandi di sana, mereka keluar dengan muka yang sudah sama sekali bersih. Kemudian mereka memasuki sebuah sungai yang ketiga. Dan setelah mandi di sana, mereka keluar dengan penampilan wajah seperti wajah rombongan yang pertama lalu duduk bergabung bersama-sama dengan temantemannya tersebut.“Wahai Jibril, siapa orang-orang yang wajahnya putih bersih laksana kertas, dan juga siapa orang-orang yang warna wajah mereka ada sesuatu tadi? Lalu bagaimana dengan sungai-sungai yang mereka masuki lalu mereka di sana?”, tanya Nabi.“Orang-orang yang wajahnya putih bersih laksana kertas adalah suatu kaum yang iman mereka tidak dicampuri dengan kezhaliman. Orang-orang yang warna wajahnya ada sesuatu itu adalah suatu kaum yang biasa mencampur amal saleh dengan amal buruk. Mereka mau bertaubat, dan Allah pun berkenan menerima taubat mereka. Adapun sungai-sungai tadi, yang pertama adalah lambang rahmat Allah, yang kedua lambang nikmat Allah, dan yang ketiga Allah memberi minum mereka dengan air minum yang suci mensucikan. Ada yang mengatakan, itulah tempat anda dan tempat umat anda kelak”, jawab umat Nabi terbagi menjadi dua bagian. Satu bagian dari mereka mengenakan pakaian putih bersih laksana kertas, dan satu bagian lagi mengenakan pakaian berwarna Nabi memasuki Bait-ul-Ma’mur. Ikut masuk bersama beliau adalah orang-orang yang mengenakan pakaian putih. Sementara orang-orang yang mengenakan pakaian abu abu tidak bisa ikut masuk. Tetapi mereka tetap dalam keadaan baik-baik saja. Beliau dan orang-orang mu’min yang bersama beliau melakukan shalat di Bait-ul-Ma’mir, Setiap harinya tempat ini dimasuki oleh tujuh puluh ribu malaikat yang tidak akan kembali lagi sampai hari kiamat nanti, Beliau mengambil posisi tepat di belakang Ka’ riwayat lain disebutkan, ada tiga bejana yang diperlihatkan kepada Nabi Ketika beliau memilih bejana yang berisi susu. Jibril membenarkannya, sebagaimana yang telah dikemukakan sebelumnya. Jibril berkata “Itulah fitrah yang anda dan umat anda ada padanya.”Selanjutnya Nabi naik ke Sidrat-ul-Muntaha, sebagai tempat terakhir perjalanan mi’raj beliau yang dimulai dari bumi. Di sana ada sebatang pohon yang dari akarnya keluar beberapa sungai dari air yang berubah-ubah, beberapa sungai yang rasanya tidak akan pernah berubah, beberapa sungai khamar yang rasanya lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan beberapa sungai madu murni. Orang berkendara yang berjalan mengelilingi naungan pohon tersebut membutuhkannya waktu selama tujuh puluh tahun, dan belum juga selesai karena saking besarnya pohon daunnya saja lebarnya seperti beberapa telinga gajah betina. Daunnya hampir-hampir menutupi umat ini. Menurut suatu riwayat, daun-daun pohon inilah yang menaungi seluruh makhluk, dan setiap lembarnya ada malaikat yang menutupinya sehingga tidak tahu apa dalam riwayat lain, selembar daunnya bisa berubah menjadi permata, dan tidak ada seorang pun yang sanggup melukiskan keindahannya. Di dekat pohon tersebut terdapat hamparan dari emas. Dan pada akarnya terdapat empat buah sungai, dua sungai dalam, dan dua sungai luar.“Sungai-sungai apa saja itu, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Dua sungai dalam ialah sepasang sungai yang ada di surga, dan dua sungai luar ialah sungai Nil dan sungai Ifrat”, jawab riwayat lain disebutkan, sesungguhnya Nabi melihat Jibril di Sidrat-ul-Muntaha memiliki enam ratus sayap yang masing-masing sayap menutupi kaki langit, dari dalam sayapsayap Jibril inilah bertaburan butir-butir mutiara serta permata yang jumlahnya hanya diketahui oleh Allah ta’ Nabi memasuki surga. Di dalamnya terdapat nikmat-nikmat yang tidak pernah dilihat oleh mata, tidak pernah didengar oleh telinga, dan tidak pernah terlintas dalam hati manusia. Di pintu surga beliau melihat tulisan “Pahala Sedekah Itu Dilipatgandakan Sepuluh Kali, Dan Pahala Menghutangi Dilipatgandakan Delapan Belas Kali.”“Kenapa menghutangi itu lebih utama daripada bersedekah, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Karena orang yang meminta itu terkadang ia masih punya sesuatu. Sementara orang yang hutang itu pasti karena terpaksa oleh kebutuhan”, jawab Nabi terus berjalan, dan mendapati beberapa sungai susu yang rasanya tidak akan berubah, beberapa sungai khamar yang lezat bagi orang-orang yang meminumnya, dan beberapa sungai madu murni. Di sungai-sungai ini terdapat untajan-untaian mutiara yang sangat elok dan mempesona. Di dekat sungai-sungai ini juga terdapat buah delima yang laksana kulit unta yang biasa digunakan untuk mengangkut barang, serta burung-burung yang Bakar pernah bertanya kepada Nabi “Wahai utusan Allah, itu adalah seekor ternak.”“Aku telah memakannya dengan rasa yang jauh lebih nikmat Dan aku pun berharap kamu pun kelak akan memakannya”, jawab melihat sungai al-Kautsar yang pada kedua tepinya terdapat untaian-untaian mutiara berlubang. Tanahnya menebarkan aroma Nabi diperlihatkan neraka. Di dalamnya terdapat murka, siksa, dan hukuman Allah ta’ala yang kalau misalnya seonggok batu atau sebatang besi dilemparkan ke sana akan langsung dilalapnya. Di dalam neraka terdapa beberapa orang yang memakan bangkai,“Siapa mereka, wahai Jibril?”, tanya Nabi.“Mereka adalah orang-orang yang suka makan daging orang lain”, jawab melihat malaikat penjaga neraka yang bermuka masam, selalu cemberut, dan terus-menerus marah. Beliau memulai dengan mengucapkan salam kepadanya. Setelah menjawab salam beliau, ia segera mengunci pintu mereka sehingga tidak bisa dilihat dan dimasuki oleh Nabi dibawa naik ke Sidrat-ul-Muntaha. Beliau diliputi oleh awan yang mengandung segala macam warna. Jibril sempat tertinggal. Tetapi kemudian ia segera ikut naik bersama beliau ke tempat di mana ia bisa mendengar goresan-goresan qalam. Beliau melihat ada yang bersembunyi dalam cahaya Arasy.“Siapa itu? Apakah ia malaikat?” tanya Nabi.“Bukan”, jawab Jibril.“Atau seorang nabi?” tanya beliau.“Juga bukan”, jawab Jibril. “Ini adalah seseorang yang sewaktu di dunia lidanya selalu basah karena digunakan rajin berdzikir menyebut nama Allah hatinya selalu bergantung pada masjid, dan sama sekali tidak pernah mencaci-maki kedua orang tuanya.”Nabi melihat Tuhannya Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi. Seketika beliau sujud bersungkur. Pada saat itulah beliau diajak bercakap-cakap oleh Tuhannya, “Wahai Muhammad!”“Baik, Tuhanku”, jawab beliau.“Mohonlah”, kata-Nya.“Sesungguhnya Engkau telah menjadikan Ibrahim sebagai kekasih, dan telah Engkau beri ia kekuasaan yang cukup besar. Engkau telah bercakap-cakap dengan Musa secara langsung. Engkau telah memberi kekuasaan yang cukup besar kepada Daud, dan Engkau juga memberinya kekuatan sehingga ia sanggup melunakkan besi, serta gunung-gunung bersujud kepadanya. Engkau telah memberi kekuasaan yang cukup besar kepada Sulaiman sehingga jinn, manusia, dan syaithan tunduk kepadanya. Bahkan angin pun tunduk kepadanya. Engkau telah memberinya suatu kekuasaan yang tidak diberikan kepada siapapun sepeninggalannya. Engkau telah mengajarkan Taurat dan Injil kepada Isa. Engkau jadikan ia bisa menyembuhkan kebutaan, menyembuhkan penyakit kusta, dan menghidupkan kembali orang yang telah mati dengan izin Engkau. Engkau lindungi Isa dan ibunya dari syaithan yang terkutuk, sehingga syaithan tidak memiliki cara untuk menggoda mereka berdua.”Allah berfirman “Aku telah menjadikan kamu sebagai akan mengutusmu kepada seluruh manusia untuk memberi kabar gembira kepada orang-orang yang beriman, dan menyampaikan peringatan kepada orang-orang yang kafir. Aku akan melapangkan dadamu, menghilangkan noda dosa dari hatimu, dan mengangkat tinggi-tinggi derajatmu. Setiap kali ingat Aku, maka kamu pasti akan ingat kematian. Aku jadikan umatmu sebagai umat yang tengah-tengah. Aku jadikan mereka sebagai golongan yang pertama sekaligus yang terakhir. Aku jadikan mereka tidak boleh berbicara panjang lebar sebelum mereka memberikan kesaksian bahwa sesungguhnya kamu adalah hamba sekaligus seorang rasul utusan-Ku. Dan Aku jadikan mereka kaum-kaum yang hati mereka lembut. Aku jadikan kamu yang pertama kali diciptakan di antara para nabi, yang terakhir kali diutus di antara mereka, dan yang paling awal untuk diputusi di akhirat nanti. Aku memberikan kepadamu surat Al-fatihah yang tidak pernah Aku berikan kepada seorang nabi pun sebelum kamu. Aku memberikan kepadamu bagian-bagian akhir dari surat Al-Baqarah sebagai simpanan di bawah Arasy yang tidak pernah Aku berikan kepada seorang nabi pun sebelum kamu. Aku memberikan kepadamu telaga Al-Kautsar. Aku memberikan kepadamu delapan yang sangat penting dari Islam, hijrah, jihad, kejujuran, puasa Ramadhan amar ma’ruf dan nahi mungkar. Pada waktu menciptakan langit dan bumi, sesungguhnya Aku telah mewajibkan kepadamu dan umatmu shalat lima puluh waktu. Oleh karena itu kalian laksanakan kewajiban tersebut. Aku telah mengampuni siapa saja di antara umatmu yang tidak mempersekutukan Aku dengan sesuatu pun.”Kemudian awan pun tersibak dari Nabi Jibril memegang tangan beliau, dan segera berlalu untuk menemui Ibrahim. Tetapi Ibrahim tidak mengatakan sesuatu apapun. Jibril lalu menemui Musa, seseorang yang mau peduli dan bersedia diajak berbicara untuk menolong mencari jalan keluar dari kesulitan yang sedang terjadi.“Apa yang telah kamu lakukan, wahai Muhammad?”, tanya Musa.“Kewajiban apa yang dibebankan oleh Tuhanmu kepadamu dan kepada umatmu?”“Dia mewajibkan kepadaku dan umatku shalat lima puluh waktu sehari semalam”, jawab Nabi.“Kembalilah temui Tuhanmu”, kata Musa. “Mohonlah keringan kepada-Nya, supaya kamu dan umatmu tidak merasa keberatan. Soalnya mereka tidak akan sanggup kamu, aku telah memberitahukan hal itu kepada manusia. Bahkan aku telah mencobanya terhadap orang-orang Bani Isra’il dengan beban kewajiban yang relatif sangat ringan. Itu saja mereka tidak sanggup. Mereka sama meninggalkannya, Padahal dari segi fisik umatmu lebih lemah daripada mereka.”Nabi menoleh ke arah Jibril dengan maksud untuk meminta pertimbangan kepadanya. Dan Jibril memberi isyarat supaya menuruti saran Musa supaya ia kembali menemui Tuhannya guna meminta keringanan. Beliau pun segera beranjak menemui Allah. Ketika tiba di dekat sebatang pohon, ia diselimuti oleh awan. Dengan posisi bersimpuh setelah bersujud beliau berkata “Wahai Tuhan, tolong beri keringanan umatku, karena mereka adalah umat yang sangat lemah.”Allah berfirman “Aku beri mereka keringanan sebanyak lima waktu.”Kemudian awan pun tersibak, lalu Nabi kembali menemui Musa dan berkata “Allah telah memberikan keringanan shalat lima waktu bagi umatku.”“Temui Tuhanmu, dan mohonlah lagi keringanan bagi umatmu, karena mereka tidak akan sanggup melaksanakannya”, kata kali Nabi harus bolak-balik naik turun menemui Tuhannya dan Misa, sehingga akhirnya umat beliau hanya diberi kewajiban menjalankan shalat sebanyak lima waktu saja. Terakhir Allah ta’ala berfirman “Wahai Muhammad!”“Baik, wahai Tuhanku”, jawab berfirman “Kamu dan umatmu wajib menunaikan shalat lima waktu sehari pahala setiap shalat dilipatgandakan sepuluh kali. Jad jumlahnya sama dengan lima puluh kali. Ketetapan-Ku ini sudah tidak bisa diganti dan dirubah. Barang siapa yang bermaksud hendak melakukan suatu amal kebajikan namun ia membatalkannya, niscaya di catat untuknya satu kebajikan. Dan jika ia jadi melakukannya, niscaya dicatat untuknya sepuluh kali kebajikan. Sebaliknya barang siapa yang bermaksud hendak melakukan suatu amal keburukan namun batal, niscaya tidak dicatat untuknya apa pun. Dan jika ia jadi melakukannya, niscaya dicatat untuknya hanya satu keburukan saja.”Tiba-tiba suasana menjadi sangat terang benderang. Nabi pun turun menemui Musa untuk memberitahukan hal itu kepadanya.“Temui Tuhanmu, dan mohonlah lagi keringanan bagi umatmu, karena mereka masih tidak akan sanggup melaksanakannya”, kata Musa.“Sudah beberapa kali aku naik turun menemui Tuhanku untuk memohon keringanan. Aku merasa malu kepada-Nya. Aku sudah setuju dan pasrah atas ketetapan-Nya itu”, jawab ada penyeru yang menyeru “Sesungguhnya kamu harus menunaikan kewajiban-Ku, dan Aku telah memberikan keringanan buat hamba-hambaKu!”“Sekarang turunlah dengan menyebut nama Allah”, kata Musa kepada Nabi,Dan setiap kali melewati rombongan malaikat, mereka pasti mengucapkan salam kepada beliau. Beliau mendekati Jibril dan perkata “Kenapa para malaikat penghuni langit sama mengucapkan selamat datang kepadaku? Dan kenapa mereka juga tertawa padaku? Kecuali hanya satu malaikat. Ketika Nabi Muhammad Saw. berbaring tidur (antara ingat dan tidak ingat) di kamar rumah, diantara dua sahabat yaitu Hamzah dan Abu Ja'far bin Abu Thalib tiba-tiba datang Malaikat Jibril dan Mikail, kemudian diikuti Israfil membawa beliau sampai di sumur zamzam[1][1]. Lalu Nabi diberikan kewibawaan dan kehormatan di pundaknya dan dipenuhi dada
0% found this document useful 0 votes9 views17 pagesOriginal TitleISRA' MI'RAJCopyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes9 views17 pagesIsra' Mi'rajOriginal TitleISRA' MI'RAJJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

terbaik -yakni: Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam- mempersaudarakan. antara Muhajirin dan Anshar di rumah Anas bin Malik radhiyallaahu 'anhu, jumlah mereka 90, setengah dari Muhajirin dan setengah dari Anshar. Beliau. mempersaudarakan mereka untuk saling menolong, bahkan saling mewarisi, sampai turun QS.

Friday, February 12, 2021 Edit Kisah Isra' Mi'raj Nabi Muhammad صلى الله عليه وسلم. Salah satu Peristiwa luar biasa yang pernah di Alami perjalanan nabi dari masjidil Haram menuju masjidil Aqsha di malam hari, sebagaimana di ceritakan dalam Al Quran surah Al Isra'.Dari masjidil Aqsha beliau di angkat sampai ke langit nomer 7, hingga sidratul muntaha dan bitul ma'mur, ditengah perjalannya terjadi banyak peristiwa yang sangat download dan baca cerita lengkapnya dalam kitab yang kami bagikan file pdfnya secara gratis berikut ini.============Judul Buku Kisah Isra' mi'raj Nabi Muhammad صلى الله عليه pembahasan Sejarah, tentang Isra' Mi'raj terjemah kitab DardirPengarang Syekh Najmuddin Al GhaithiFormat file PdfUkuran============
Dutaislam.com - Kitab Dala'ilul Khairat (PDF) adalah kitab berisi shalawat yang dikarang oleh wali qutub dari Maghrib, Afrika, bernama Syaikh Muhammad bin Sulaiman Al-Jazuli yang wafat pada tahun 870 H. Sejarah penulisan ini bermula dari penulisnya yang hendak mengambil air wudlu' di sumur namun alatnya tidak ada. Datanglah seorang anak perempuan.
Oleh M Rikza ChamamiPeristiwa Isra' dan Mi'raj bagi umat Islam menjadi fenomena sejarah yang sungguh luar biasa, terjadi satu tahun sebelum hijrah 10 tahun dari masa diutusnya Sayyid Muhammad sebagai Nabi pada malam Isnain tanggal 27 Nabi sendirian tidur di rumah Siti Ummi Hani saudara kandung Sayyidina Ali datanglah Jibril untuk memintanya berjumpa Allah. Ada yang menyebutkan Nabi berada di sekitar Masjidil Haram sekitar Hijr Ismail dengan ditemani dua sahabatnya Hamzah dan Ja'far bin Abi Thalib.Peristiwa inj begitu cepat dimana dalam waktu semalam menyelesaikan perjalanan jalur darat dan jalur udara. Zona destinasi isra' dan mi'raj adalah titik-titik sejarah Nabi sebelum Muhammad. Ini menunjukkan bahwa peristiwa itu adalah bagian dari mu' keimanan orang Islam dapat dilakukan dengan bertanya percaya atau tidak terhadap Isra’ Mi’raj. Saya sangat setuju ini peristiwa luar biasa yang hanya bisa didekati dengan keimanan dan bisa dilakukan dengan saintifikasi Isra’ Mi’raj. Dan jasad Nabi yang bergerak dalam peristiwa ini bersamaan dengan ruhnya yang telah SejenakTidak terasa bahwa bulan Rajab 1437 H sudah memasuki tanggal 27. Tanggal yang indah dan bersejarah bagi umat Islam karena Rasulullah Muhammad mendapat bonus rihlah ilahiyyah yang diabadikan dengan nama Isra’ Mi’ Bisri Musthofa Rembang dalam kitab Tiryaqil Aghyar fi Tarjamati Burdatul Mukhtar menjelaskan bahwa waktu yang ditempuh dalam isra' itu sangat singkat dan mi'raj itu seperti qaba yang diterjemah dalam bahasa Jawa dengan tulisan pegon oleh Mbah Bisri ini adalahسريت من حرم ليلا الى حرم ٭ كما سرى البدر في داج من الظلموبتّ ترقى الى ان نلت منزلة ٭ من قاب قوسين لم تدرك ولم ترمDalam catatan terjemahan ini, Mbah Bisri menyampaikan indahnya kata qaba qausaini yang secara lahiriyah bermakna "ujungnya dua pucuk". Padahal ibrah ini adalah terbalik, yang harusnya qaba qausi, jadi artinya dua empat kitab yang secara spesifik menjelaskan Isra’ Mi’raj 1 Qishshah Mi'rajin Nabi karya Syekh Najmudin Al Ghoidzi 2 Tashilul Ghiba min Qissatil Isra' wa Mi'rajin Nabi karya Syekh Sahli bin Salim Assamarani 3 I'anatul Muhtaj fi Qishshatil Isra' wal Mi'raj karya Syekh Ahmad Abdul Hamid Al Qandali 4 Nurus Siraj fi Bayanil Isra' wal Mi'raj karya Syekh Ahmad Fauzan bin Zain Muhammad bin Muhamma Zain kitab itu dijelaskan secara rinci bagaimana proses isra' dan mi'raj itu terjadi. Sehingga etnografi Isra’ Mi’raj terasakan dengan baik dan umat Islam di masa kini masih menikmati kemukjizatan Nabi Ahmad Abdul Hamid Kendal mengurai terlebih dahulu keutamaan bulan Rajab sebagai bulan mulia diantara dua belas bulan lainnya. Sebab di bulan Rajab itu banyak peristiwa sejarah, termasuk selamatnya kapal Nabi dimana Nabi singgah saat isra' secara detail disebutkan oleh Mbah Ahmad Abdul Hamid. Termasuk saat mi'raj juga secara rinci dijelaskan. Dimana alasan mi'raj oleh Mbah Ahmad disebut adanya kecemburuan antara langit dan bumi yang saling "poyok-pinoyok" Jawa mengejek satu dan lainnnya.Sebab bumi merasa paling mulia karena dihuni oleh Nabi Muhammad. Langitpun akhirnya minta pada Allah agar Nabi Muhammad diperkenankan singgah kesana. Dan itulah yang dikabulkan Allah dalam peristiwa mi' Sahli Semarang juga menjelaskan kisah yang sama. Bahwa peristiwa isra' dan mi'raj berjalan sangat cepat dengan segudang kisah yang diceritakan. Kepergian Nabi tengah malam dan selesai menjelang subuh sudah berada kembali ke Kota proses kehadiran Nabi di rumah Ummi Hani hingga Nabi langsung menuju Masjidil Haram untuk mengisahkan apa yang dialaminya juga disinggung dalam kitab Tashilul Ahmad Fauzan Rembang menyinggung bahwa peringatan Isra’ Mi’raj itu diperingati dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan kebiasan masyarakat. Termasuk cara mengkaji Isra’ Mi’raj disebutkan ada tiga model modern, sederhana dan menunjukkan bahwa kisah Isra’ Mi’raj itu akan tetap menarik dikaji dari sisi apapun. Sebab itu adalah peristiwa langka yang diabadikan dalam surat Al Isra ayat 1 dan surat Annajm ayat wajar bagi mereka yang tidak mengikuti jejak Nabi tidak akan percaya dengan kisah ini. Sebagaimana disebutkan oleh Syekh Najmuddin Al Ghoizi bahwa orang yang tidak beriman, tidak akan percaya sebagaimana Abu Jahal dan orang kafir Quraisy yang menyebut Nabi sebagai tukang sihir faramauhu bis sihr.Jika zaman dahulu sudah ada kelompok yang kufur terhadap Isra’ Mi’raj, maka peristiwa yang sudah hampir 14 abad berlalu itu masih ada yang tidak percaya itu wajar. Dan pasti, mereka yang tidak percaya adalah bukan orang yang beriman. Sedangkan bagi Muslim yang beriman, wajib percaya adanya Isra’ Mi’ kisah Isra’ Mi’raj ini ada dua pesan yang sangat filosofis. Pertama, bahwa isra' dan mi'raj ini menjawab kecemburuan bumi dan langit. Maka semua umat akan menyaksikan betapa kompaknya bumi-langit yang ramah kepada manusia yang peristiwa Isra’ Mi’raj adalah napak tilas Nabi kepada Senior Nabi dengan ziarah plus visualisasi umat dahulu dan masa mendatang. Oleh sebab itu, zaman sekarang yang terpenting bagi generasi muda adalah sowan kepada ulama dan tokoh agama dan berziarah ke makam auliya'. Sebab kisah isra' dan mi'rah mencontohkan yang paling mulia adalah, para Senior Nabi sangat sayang kepada Muhammad dan umatnya dalam memberikan ilmu negosiasi ketuhanan, dimana shalat yang asalanya 50 menjadi 5 waktu. Itulah hikmah dari berziarah atau sowan serta tawadlu' kepada Senior Nabi. Wallahu a' adalah Mahasiswa Program Doktor & Dosen UIN Walisongo Beli Terjemah Kitab Dardir Bainama Qishotul Mi'roj KISAH ISRA' MI'RAJ 📖 di KUSUMA963. Promo khusus pengguna baru di aplikasi Tokopedia! Website tokopedia memerlukan javascript untuk dapat ditampilkan. بِسْمِ اللهِ الرَّحْمنِ الرَّحِيمِ اللهُم َّصلِّ علٰى سَيِّدنا مُحَمّدٍ عبدِكَ وَنبيِّكَ ورسولِكَ النَّبيِّ الاُمِيّ وَعلٰى اٰلهِ وَصَحْبِهِ وسَلِّم تسليماً بقدرِ عظمةِ ذاَتِكَ في كـُلِّ وَقتٍ وَحيـنٍ KISAH ISRA’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW Lil Imam Najmiddin Al Ghoithy Dardir Mi’raj Pada suatu ketika, saat malam telah tiba. Kerlap-kerlip bintang di langit cerah menjadi pesona yang begitu berharga. Menjadi saksi akan kemuliaan seorang manusia. Saat itu bertepatan tanggal 27 Rojab 11 kenabian, Nabiullah Muhammad SAW beristirahat. Tidur menyamping di samping Hijir Ismail. Dekat Baitullah. Mohon Maaf, Kepada Semua Sahabat, Atas Ketidak Nyamanannya, Dengan adanya Shortener Di Link Download. Mohon Keridhoannya. Terima Kasih.**** Apabila kesulitan Download Silahkan buka/klik gambarCara Download dibawah postingan. Apabila masih kesulitan, silahkan copy paste link download yang ada, kebrowser anda.*** Apabila ada link Download yg rusak/mati, mohon beritahu kami lewat komentar dibawah ini. Title Download Kitab Terjemah KISAH ISRA’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW Lil Imam Najmiddin Al Ghoithy Dardir Mi’rajDescription KISAH ISRA’ MI’ROJ NABI MUHAMMAD SAW Lil Imam Najmiddin Al Ghoithy Dardir Mi’raj Pada suatu ketika, saat malam telah tiba... Mi'raj secara bahasa adalah suatu alat yang dipakai untuk naik. Adapun secara istilah, Mi'raj bermakna tangga khusus yang digunakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam untuk naik dari bumi menuju ke atas langit, berdasarkan firman Allah dalam surat An Najm ayat 1-18.[1] Kisah Isra Miraj. Secara umum, kisah yang menakjubkan ini disebutkan oleh Allah 'Azza wa Jalla dalam Al-Qur`an
Nama Ebook Kilas Balik Peristiwa Isro’ Mi’roj Penulis Ustadz Abu Faiz حفظه الله Imam al-Bukhari, Muslim, Ahmad dan imam lainnya meriwayatkan Dari sahabat Anas rodhiyallahu anhu bahwa Rosululloh shollalahu alahi wasallam bercerita “Suatu waktu didatangkan kepadaku buroq yaitu binatang berwarna putih panjang lebih tinggi dari himar dan lebih kecil dari bighol. Hentakan kakinya sejauh mata memandang, maka aku menaikinya hingga sampai ke Baitul-Maqdis. Aku menambatkannya di tempat di mana para nabi menambatkan tunggangannya. Lalu aku masuk masjid kemudian sholat dua roka’at lalu aku keluar. Jibril alahissalam datang membawa segelas khomer dan segelas susu. Maka aku memilih susu, lalu Jibril alahissalam mengatakan “Engkau telah memilih yang sesuai fithroh.” Kemudian buroq membawa kami ke langit. Jibril alahissalam meminta dibukakan pintu langit lalu dikatakan “Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?” Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus?” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus.” Maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu Nabi Adam alahissalam, maka beliau Adam menyambutku dan mendoakan kebaikan kepadaku. Kemudian kami naik ke langit kedua, maka Jibril pun meminta untuk dibukakan pintu langit ke dua. Lalu dikatakan “Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?” Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus?” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus.” Maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu dengan dua anak bibiku yaitu Isa bin Maryam alahissalam dan Yahya bin Zakariya alahissalam. Maka keduanya menyambutku dan mendoakan kebaikan kepadaku. Kemudian kami naik ke langit ketiga, maka Jibril pun meminta untuk dibukakan pintu langit ke tiga. Lalu dikatakan “Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?” Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus?” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus.” Maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu Nabi Yusuf alahissalam. Sungguh dia telah diberi setengah keelokan. Maka beliau menyambutku dan mendoakan kebaikan kepadaku. Kemudian kami naik ke langit keempat. Maka Jibril pun meminta dibukakan pintu langit ke empat. Lalu dikatakan Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?” Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus?” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus.” Maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Idris alahissalam. Maka beliau menyambut dan mendoakan kebaikan kepadaku. Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman وَرَفَعْنَاهُ مَكَانًا عَلِيًّا “Dan kami telah menempatkanmu pada tempat yang tinggi.” QS. Maryam [19] 57. Kemudian kami naik ke langit kelima. Maka Jibril pun meminta untuk dibukakan pintu langit ke lima. Lalu dikatakan “Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?’ Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus?” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus. Maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Harun alahissalam, maka beliau menyambut dan mendoakan kebaikan kepadaku. Kemudian kami naik ke langit keenam, maka Jibril pun meminta untuk dibukakan pintu langit ke enam, lalu dikatakan “Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?” Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus.” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus.” Maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Musa alahissalam. Maka beliau menyambut dan mendoakan kebaikan kepadaku. Kemudian kami naik ke langit ketujuh, maka Jibril pun meminta dibukakan pintu langit ke tujuh, lalu dikatakan “Siapa Anda?” Dia menjawab “Jibril.” Lalu dikatakan “Engkau bersama siapa?” Dia menjawab “Muhammad.” Lalu dikatakan “Sungguh dia telah diutus? ” Jibril menjawab “Benar dia telah diutus, maka pintu langit dibuka. Tiba-tiba aku bertemu dengan Nabi Ibrohim alahissalam yang tengah menyandarkan punggungnya ke Baitul-Makmur. Tiba-tiba masuk ke Baitul-Makmur setiap harinya tujuh puluh ribu malaikat yang mereka tidak pernah kembali lagi setelah itu. Akhir-nya sampailah aku ke Sidrotul-Muntaha. Tiba-tiba aku lihat daunnya seperti telinga-telinga gajah, dan buah-buahnya seperti bejana-bejana besar maka perkara Alloh Subhanahu wa Ta’ala meliputinya sehingga tidak ada seorang pun dari makhluk Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang mampu menyifati keindahannya. Maka Alloh Subhanahu wa Ta’ala mewahyukan kepadaku apa yang Alloh wahyukan. Diwajibkan kepadaku sholat sehari semalam sebanyak lima puluh kali, setelah itu aku pun turun dan sampai kepada Musa. Lalu beliau bertanya “Apa yang telah Robb-mu fardhukan atas umat-mu?” Aku katakan “Sholat selama sehari semalam sebanyak lima puluh kali.” Musa mengatakan “Kembalilah engkau kepada Robb-mu dan minta-lah keringanan, karena umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Sungguh aku telah mengerti keadaan manusia dari bani Isroil.” Maka aku pun kembali kepada Robbku, dan aku katakan “Wahai Robb-ku berilah keringanan atas umatku.” Maka dikurangilah sebanyak lima kali. Aku kembali kepada Musa lalu aku katakan “Telah diringankan atasku lima kali sholat. Musa menjawab “Sungguh umatmu tidak akan mampu melaksanakannya. Kembalilah engkau kepada Robbmu dan mintalah keringanan kembali.” Dan aku senantiasa bolak-balik antara Robbku dan Musa hingga Alloh Subhanahu wa Ta’ala berfirman “Wahai Muhammad sesungguhnya kewajiban itu hanya lima kali sholat setiap sehari semalam dan setiap satu sholat baginya sepuluh pahala hingga sepadan dengan lima puluh kali sholat. Barangsiapa yang berkeinginan mengerjakan kebaikan tapi dia tidak melakukannya tetap ditulis baginya satu kebaikan. Apabila ia melakukan keinginannya tersebut akan ditulis baginya sepuluh kebaikan. Dan barangsiapa yang berkeinginan mengerjakan kejelekan tapi dia tidak melakukannya maka tidak ditulis atasnya satu kejelekan apapun. Namun apabila ia melakukan keinginannya tersebut maka ditulis baginya satu kejelekan.” Akhirnya aku pun turun hingga sampai kepada Musa. Lalu aku kabarkan hal itu kepadanya, namun Musa tetap memerintahkan “Kembalilah engkau kepada Robb-mu dan mohonlah keringanan.” Namun Rosululloh shollalahu alahi wasallam mengatakan “Sungguh aku telah bolak-balik kepada Robbku hingga aku merasa malu untuk kembali lagi kepada-Nya.” Demikianlah salah satu dari begitu banyak hadits hingga berderajat mutawatir tentang Isro’ dan Mi’roj-nya Nabi Muhammad shollallahu alaihi wasallam. Baca eBook-nya didalamnya akan kita ketemui teks arab haditsnya, takhrij hadits, Ibroh dan mutiara dari hadits tersebut… Download atau atau atau
MatanKitab Dardir - Terjemah Sunda, kitab yang mengisahkan tentang kejadian Isra dan mi'raj Rasulullah Solallohu Alaihi Wasallama Addeddate 2020-10-24 05:43:08

100% found this document useful 2 votes3K views20 pagesDescriptionTerjemah Kisah Isra Mi'Raj dari kitab Dardir Mi'rajCopyright© © All Rights ReservedAvailable FormatsDOCX, PDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 2 votes3K views20 pagesTerjemah Kisah Isra Mi'RajJump to Page You are on page 1of 20 You're Reading a Free Preview Pages 8 to 18 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.

sFrris.
  • d64s9515br.pages.dev/60
  • d64s9515br.pages.dev/966
  • d64s9515br.pages.dev/962
  • d64s9515br.pages.dev/507
  • d64s9515br.pages.dev/208
  • d64s9515br.pages.dev/18
  • d64s9515br.pages.dev/463
  • d64s9515br.pages.dev/230
  • d64s9515br.pages.dev/212
  • d64s9515br.pages.dev/665
  • d64s9515br.pages.dev/66
  • d64s9515br.pages.dev/583
  • d64s9515br.pages.dev/10
  • d64s9515br.pages.dev/183
  • d64s9515br.pages.dev/603
  • terjemah kitab isra mi raj pdf